PM May dijadwalkan tiba di AS pada Kamis 26 Januari, sebelum nantinya bertemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih.
Dia akan menjadi kepala negara pertama yang bertemu presiden baru AS dalam dialog langsung.
Sebelum ke Washington, PM May akan datang ke Philadelphia untuk menghadiri acara tahunan Republican Retreat. Ia diharapkan berpidato di Philadelphia untuk menyuarakan keinginan memperbarui hubungan Inggris dengan AS.
Terkait keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa, PM May akan berkata: "Kita memiliki kesempatan mempertegas kembali keyakinan kita terhadap Inggris yang percaya diri, berdaulat dan global, siap membangun hubungan dengan kawan lama dan juga sekutu baru."
"Jadi saat kita menemukan kembali kepercayaan diri kita -- saat Anda memperbarui negara Anda seperti kami juga melakukan hal serupa -- kita memiliki kesempatan dan tanggung jawab untuk memperbarui Hubungan Khusus. Kita memiliki kesempatan untuk memimpin bersama lagi," sambung dia, seperti dikutip ITV, Rabu (25/1/2017).
Pembaruan hubungan Inggris dengan AS akan ditandai dengan pemberian quaich, sebuah cangkir tradisional Skotlandia sebagai tanda persahabatan, dari PM May ke Trump di Gedung Putih.
Pemberian quaich merefleksikan garis keturunan leluhur Trump di Skotlandia, sebagai anak dari Mary MacLeod asal Isle of Lewis.
Juru bicara PM May mengatakan pemimpin Inggris menyadari akan adanya "berbagai perbedaan dalam hal pendekatan dan sudut pandang dengan Trump." Namun ia mengatakan PM May meyakini hubungan dekat dengan AS dapat membuatnya "mendiskusikan perbedaan secara langsung dengan presiden."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
