Kepala the National Observatory Against Islamophobia Abdallah Zekri mengatakan, 16 tempat ibadah Muslim diserang. Penyerangan terjadi dalam waktu 48 jam setelah penembakan di kantor Charlie Hebdo.
"Laporan terungkap bahwa banyak serangan terjadi terhadap masjid. Beberapa masjid dilempari bom molotov dan bahkan kepala babi," ujar Zekri, seperti dikutip Associated Press, Rabu (14/1/2015).
Sebelumnya pihak berwenang Prancis memperingatkan warga untuk tidak mengaitkan serangan Charlie Hebdo dengan Islam. Politisi Partai Buruh Patrick Mennucci mengatakan, sudah sepatutnya rakyat Prancis tidak memberikan stigma kepada kelompok suatu kelompok masyarakat.
"Kami sudah jelaskan bahwa ada lima hingga enam juta Muslim di Prancis. Teroris ini hanya berjumlah sekitar 1.000 orang," ucap Mennucci.
Meskipun ada aksi persatuan di Paris pada Minggu (11/1/2015), Muslim dikhawatirkan akan tetap dicurigai setelah serangan Charlie Hebdo.
Kelompok sayap kanan di Eropa sudah menyuarakan anti-Islam. Mereka khawatir budayanya akan hancur oleh peradaban yang mereka anggap asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
