Mourad Laachraoui, tidak percaya dengan perilaku Najim Laachraoui yang dilakukan kakaknya. Menurut atlet taekwondo Belgia itu, keluarganya dan dirinya sendiri merasa malu sekaligus sedih dengan tindakan kakaknya.
Atlet berusia 20 tahun itu mengaku keluarganya tidak pernah melakukan kontak lagi dengan Najim, sejak teroris berusia 25 tahun itu pergi ke Suriah. Najim berangkat ke Suriah tiga tahun lalu,
"Keluarga saya juga bertanya-tanya, seperti kalian semua," ujar Mourad, seperti dikutip AFP, Jumat (25/3/2016).
"Dia dikenal sebagai pria yang baik dan pintar. Saya benar-benar tidak bisa percaya kejadian ini," pungkasnya.
Najim merupakan salah satu dari pelaku pengeboman bunuh diri yang meledakkan bom di Bandara Zaventem, Brussels. Dia memicu bom dengan mengaktifkan detonator yang berada di sarung tangannya.
Sidik jari Najim juga ditemukan di seluruh alat yang ditemukan di lokasi ledakan bom. Hal sama juga ditemukan di sebuah sabuk bom yang diledakan oleh pelaku bom bunuh diri di Paris, November 2015 lalu.
Prestasi Mourad dengan Najim jauh berbeda. Mourad dikenal sebagai atlet tingkat dunia yang mengharumkan Belgia dengan berbagai prestasinya. Sementara reputasi Najim, seperti berseberangan dengan adiknya.
Insiden yang terjadi pada Selasa 22 Maret ini menggemparkan Belgia. Ledakan yang diakui oleh ISIS tersebut, telah menewaskan 31 orang dan 300 lainnya terluka.
Warga negara Indonesia (WNI) turut terluka dalam ledakan bom tersebut. Seorang perempuan dengan dua anaknya, saat ini dirawat di rumah sakit di Brussels untuk proses penyembuhan dan dikabarkan kondisinya terus membaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
