Mendirikan WikiLeaks pada 2006, Assange didakwa 18 pasal atas tuduhan meretas jaringan komputer pemerintah dan melanggar aturan espionase. Semua dakwaan dikaitkan dengan peran Assange sebagai pendiri WikiLeaks.
Pada 2010, WikiLeaks bersama The New York Times dan The Guardian, merilis sejumlah dokumen militer AS. Bocoran WikiLeaks tersebut memperlihatkan sejumlah aspek yang selama ini tertutup untuk publik, termasuk soal jumlah korban jiwa dari kalangan masyarakat sipil di zona konflik.
Dua tahun usai bocoran tersebut, Assange yang berasal dari Australia mencari perlindungan di Kedutaan Besar Ekuador di London untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, negara tempat dirinya dituduh melakukan pelecehan seksual.
Pemerintah Swedia telah mengakhiri penyelidikan dugaan pelecehan seksual tersebut.
April lalu, Assange didepak dari Kedubes Ekuador dan ditahan hingga saat ini di London. Sejak penahanannya, AS terus mengajukan permohonan ekstradisi Assange.
Sebelumnya pada pekan ini, 100 dokter telah menandatangani sebuah surat terbuka yang menyatakan bahwa Assange menderita "penyiksaan psikologis dan penelantaran medis" selama ditahan di Inggris.
Dinukil dari UPI, Sabtu 22 Februari 2020, Assange dijadwalkan menghadiri persidangan kasusnya di pengadilan Woolwich Crown Court pada Senin besok.
Pengadilan tersebut tidak akan memutuskan Assange bersalah atau tidak, namun hanya menentukan apakah 18 dakwaan terhadap dirinya bermotif politik atau tidak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
