Dilansir dari AFP, seorang pemuda berpenutup kepala membakar sebuah restoran cepat saji di Paris. Beberapa kendaraan berkonvoi menentang reformasi sektor publik yang dilakukan Presiden Emmanuel Macron.
“Meneriakkan slogan-slogan seperti "Bangkit, Paris" dan "Semua orang membenci polisi", sekitar 1.200 orang mengenakan jaket hitam dan masker wajah bergabung dengan demonstran serikat buruh 1 Mei untuk hak pekerja,” kata salah seorang pria di Paris seperti dikutip dari AFP, Rabu, 2 Mei 2018.
Para pendemo mengamuk di sepanjang jalan dan membakar restoran cepat saji di dekat stasiun Austerlitz di pusat kota bagian timur. Selain restoran, demonstran juga membakar mobil untuk meninggalkan jejak kerusakan.
Terlihat gumpalan asap mengepul di udara. Polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Sejak pemerintahan Presiden Emmanuel Macron, kerusuhan besar kerap terjadi di beberapa wilayah di Paris.
"Macron membuat kita marah," kalimat pada salah satu spanduk milik pengunjuk rasa.
"Kami lelah dengan sistem kapitalis yang menghancurkan segalanya dan penindasan brutal polisi terhadap penentang," kata mahasiswa berusia 19 tahun yang ikut berunjuk rasa kepada AFP.
Menteri Dalam Negeri Perancis Gerard Collomb pun mengutuk keras aksi ini. Ia menyebut, polisi akan menindak pihak yang bertanggung jawab terhadap kerusakan.
“Segala sesuatu dilakukan untuk mengakhiri gangguan serius terhadap kedamaian dan menemukan mereka yang bertanggung jawab atas tindakan-tindakan yang tak terkatakan ini," kata Collomb melalui akun media sosialnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
