Seorang sosialis, Valls mengatakan pilpres Prancis sangat terbuka dan dia akan memastikan tokoh sayap kanan Marine Le Pen tidak berkuasa.
"Saya tidak ingin mengambil risiko," kata Valls kepada BFM TV, Rabu 29 Maret 2017. "Saya akan memilih Emmanuel Macron," sambung dia.
Sejumlah survei di Prancis menunjukkan Macron akan memenangkan pilpres di putaran kedua dengan mengalahkan Le Pen. Sementara capres Sosialis Benit Homon diyakini hanya akan berada di urutan kelima di putaran pertama.
Valls menegaskan sikapnya ini bukan berarti dirinya akan berkampanye untuk Macron -- seorang mantan menteri di kabinet Presiden Francois Hollande sejak 2014.
"Saya tidak akan bernegosiasi atau meminta apapun. Saya tidak akan bergabung dengan kubu dia," ungkap Valls.
Dukungan Valls adalah berkah kompleks bagi Macron, yang berusaha tidak dijadikan kandidat dari kubu Sosialis. Ia mendeskripsikan dirinya sebagai pria yang ingin membangun jembatan di tengah politik kanan dan kiri di Prancis.
Dalam sebuah konferensi pers pada Selasa, Macron mengatakan dirinya "curiga terhadap agenda terselubung dari para politikus." Pernyataan dilontarkan Macron seiring berkembangnya rumor Valls akan memberikan dukungan kepadanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
