Menurut laporan AFP, Sabtu (14/11/2015), pria warga Prancis berumur 29 tahun itu teridentifikasi lewat sebuah sidik jari yang ditemukan dari lokasi pembantaian di teater Bataclan di Paris.
Sidik jari itu cocok dengan Mostefai yang ada disimpan kepolisian Prancis. Mostefai memiliki sejumlah catatan kriminal kecil, namun belum pernah dipenjara.
Ayah dan kakak Mostefai telah dimintai keterangan oleh polisi. Rumah mereka juga digeledah.
Kakak Mostefai mengaku sudah lama tidak bertemu dengan adiknya. "Semua ini benar-benar gila. Saya ada di Paris malam itu. Saya melihat kekacauan yang terjadi," kata dia.
Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan di Paris yang menewaskan 129 orang dan melukai 352 lainnya pada Jumat. Serangan paling mematikan terjadi dalam sebuah konser musik di teater Bataclan.
Presiden Prancis Francois Holland bertekad akan menghabisi ISIS tanpa ampun.
Sebuah paspor asal Suriah ditemukan di samping jasad salah satu pelaku bom bunuh diri di Paris. Pemerintah Yunani mengonfirmasi paspor itu milik salah satu pengungsi asal Suriah yang mendarat di pulau Lesbos pada 3 Oktober.
Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah pemilik paspor itu adalah salah satu pelaku penyerangan brutal di Paris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
