medcom.id, London: Ketika memberikan pernyataan usai hasil referendum British Exit atau Brexit, Perdana Menteri Inggris David Cameron memutuskan untuk mengundurkan diri.
Cameron menjanjikan bahwa dia akan tetap memegang jabatan hingga musim gugur atau sekitar tiga bulan mendatang. Ini dilakukan untuk menjaga kestabilan pemerintahan. Usai musim gugur, dirinya akan mengundurkan diri.
"Saya kira, saya bukan sosok yang tepat untuk menjadi kapten yang memegang kendali negara menuju labuhan terbaru," tegas Cameron, seperti dikutip Guardian, Jumat (24/6/2016).
Cameron pun menyebutkan bahwa dirinya sudah membicarakan hal ini dengan Ratu Elizabeth. Tetapi dirinya menegaskan tidak akan menerapkan pasal 50, klausul Uni Eropa yang disepakati di Lisabon, yang bisa melangkahi proses pengunduran diri dari keanggotaan selama dua tahun.
"Saya merasa terhormat sudah menjadi Perdana Menteri dari negeri ini selama enam tahun," tegasnya.
PM David Cameron ditemani istrinya, Samantha (Foto: AFP)
PM David Cameron ditemani istrinya, Samantha (Foto: AFP)
Tim Cameron di Kantor Perdana Menteri Inggris terkejut dengan kemenangan tipis dari pihak "Leave". Banyak yang memperkirakan bahwa PM Cameron mempertaruhkan masa depan politiknya melakukan referendum bersejarah ini.
Hingga saat ini suara yang sudah dihitung sudah mencapai 71,88 persen. Sementara 15,4 juta suara mendukung "Leave" dan 14,3 juta suara mendukung "Remain".
Dengan 309 dari 382 wilayah penghitungan suara yang sudah melaporkan hasil, menunjukkan bahwa kelompok "Leave" memimpin dengan 52 persen. Sementara kelompok "Remain" mendapatkan 48 persen suara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
