Serangkaian serangan teror ISIS di Paris pada November tahun lalu berawal di Stade de France.
Para penggemar sepakbola berdatangan untuk menyaksikan pertandingan antara Prancis melawan Islandia. Mereka mendengar suara ledakan sekitar pukul 05.30 sore waktu lokal.
Tidak lama setelah kejadian, seperti dilansir express.co.uk, diketahui itu merupakan aksi polisi yang melakukan prosedur peledakan terkendali.
Mereka yang mendengar ledakan mengaku suaranya "begitu keras" sehingga tidak percaya bahwa itu dilakukan di bawah pengawasan aparat.
Atmosfer ketegangan masih menyelimuti Prancis setelah adanya ancaman dari kelompok militan Islamic State (ISIS) yang akan menyerang jalannya turnamen Piala Eropa 2016.
Namun ribuan penggemar sepakbola melawan rasa takut dan berdatangan ke Prancis untuk menyaksikan pertandingan tim nasional masing-masing.
Sebelum peristiwa terbaru di Stade de France, Prancis dilanda beberapa kejadian terkait ancaman bom.
Sebelum pertandingan Wales melawan Rusia, sebuah paket mencurigakan ditemukan. Polisi terpaksa mengevakuasi pusat kota Toulouse.
Sebuah paket ditemukan di Lille sebelum pertandingan antara Rusia melawan Slovakia.
Selama pertandingan Jerman melawan Italia pada Sabtu 2 Juli, seluruh zona penonton dievakuasi karena polisi menduga adanya semacam ancaman. Namun setelah diselidiki, rupanya itu merupakan ulah seseorang yang meninggalkan sebuah kembang api.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
