Brussels: Belgia bersiap membentuk pemerintahan baru setelah Perdana Menteri Alexander De Croo menyerahkan surat pengunduran diri kolektif pemerintahannya kepada Raja Philippe pada Senin kemarin.
Melansir dari laman Xinhua, Selasa, 11 Juni 2024, kerajaan Belgia menerima pengunduran diri tersebut, dan meminta De Croo untuk terus menangani urusan kenegaraan saat ini hingga pemerintahan baru terbentuk.
Diperkirakan Raja Philippe akan berkonsultasi dengan sejumlah tokoh politik dari partai-partai pemenang pemilu untuk memulai proses pembentukan pemerintahan federal.
Para pemimpin partai akan menemui Raja Philippe secara bergiliran, berdasarkan urutan jumlah kursi yang dimenangkan mereka di parlemen.
Hari Minggu lalu, lebih dari 8,35 juta warga Belgia datang ke tempat pemungutan suara untuk memberikan hak mereka dalam pemilu federal, regional dan Eropa.
Hasil resmi yang diterbitkan Kementerian Dalam Negeri Belgia menunjukkan koalisi pemerintahan tujuh partai yang dipimpin De Croo mempertahankan mayoritas tipis dengan 76 dari 150 kursi di Parlemen Federal. Partai De Croo, Open VLD, juga kehilangan beberapa kursi.
Di sisi lain, New Flemish Alliance (N-VA) mempertahankan posisinya sebagai partai terbesar di parlemen federal dengan 24 kursi. Partai sayap kanan, Vlaams Belang, dan Gerakan Reformis masing-masing memperoleh 20 kursi.
Adanya fragmentasi suara dan perbedaan ekonomi, sosial, serta administratif antara berbagai wilayah dan komunitas bahasa, membentuk pemerintahan baru di Belgia diperkirakan akan menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Sebelumnya, Belgia pernah mencetak rekor 541 hari tanpa pemerintahan antara tahun 2010 dan 2011. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Pembangkangan Spanyol dan Belgia dari UE, Dukung Pengakuan Negara Palestina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
