"Dari 1947 sampai hari ini, Israel telah melakukan 50 pembantaian di 50 desa, 50 pembantaian dan 50 Holocaust," ucap Abbas, saat merespons pertanyaan mengenai peringatan 50 tahun Serangan Munich 1972.
Pernyataan Abbas langsung memicu kecaman dari Israel dan Jerman, termasuk PM Scholz yang mengaku "geram dengan komentar keterlaluan" tersebut.
Satu hari berselang, Abbas mencoba meredakan ketegangan. Ia mengklarifikasi ucapannya pada Rabu ini, dengan mengatakan bahwa komentar tersebut "tidak ditujukan untuk membantah singularitas peristiwa Holocaust" yang dilakukan kelompok Nazi di Jerman selama era Perang Dunia II.
"Apa yang saya maksud adalah kejahatan serta pembantaian terhadap masyarakat Palestina sejak Nakba di tangan pasukan Israel. Kejahatan-kejahatan itu tidak berhenti hingga hari ini," sebut Abbas.
Nakba, atau Bencana, merujuk pada Hari Nakba yang diperingati setiap tanggal 15 Mei sejak milisi Zionis Israel menginvasi Palestina di tahun 1948. Kala itu, milisi Zionis mengusir sekitar 700 ribu warga Palestina dari rumah mereka dalam sebuah kampanye yang meliputi pembunuhan, pemerkosaan, dan intimidasi.
Merespons pernyataan Abbas di Berlin, PM Israel Yair Lapid menyebutnya sebagai "sebuah kebohongan besar."
Dalam periode 1939-1945, Nazi secara sistematis membantai jutaan orang, termasuk Yahudi, orang dengan disabilitas, tahanan perang, warga Polandia dan etnis Slavik lainnya. Peristiwa pembantaian itu disebut dengan Holocaust.
Jumlah Yahudi yang menjadi korban Holocaust selama PD II diestimasi mencapai enam juta jiwa.
Baca: Mantan Penjaga Kamp Nazi Berusia 101 Tahun Divonis 5 Tahun Penjara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
