"Semakin sedikit adanya perjalanan, maka kita dapat semakin mudah menangani virus," ucap Ursula, seperti dikutip dari BBC.
Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya mengatakan bahwa titik-titik perbatasan eksternal Uni Eropa akan ditutup untuk semua orang.
"Secara konkret, semua perjalanan antar negara non-eropa dan anggota UE akan dihentikan," ujar Macron dalam pernyataan di televisi nasional Prancis pada Senin malam.
Warga yang menetap, anggota keluarga dari warga UE, dan diplomat, akan mendapat pengecualian dari kebijakan penutupan perbatasan. Ursula mengatakan kebijakan ini akan diberlakukan setidaknya untuk 30 hari.
Perjanjian Schengen mengizinkan warga bergerak bebas antar negara UE tanpa melalui pemeriksaan perbatasan.
Sementara itu di Jerman, Kanselir Angela Merkel telah melarang semua acara keagamaan dan meminta warga untuk membatalkan semua rencana wisata domestik maupun luar negeri. Merkel juga memerintahkan agar semua toko non-esensial untuk ditutup.
Seluruh sekolah di Jerman juga sudah ditutup dalam upaya Merkel menekan angka penyebaran covid-19.
Italia dan Spanyol telah melakukan penutupan total (lockdown) sejak beberapa pekan lalu. Ini dikarenakan dua negara tersebut merupakan yang terparah dilanda covid-19 di luar Tiongkok.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Eropa kini telah menjadi pusat pandemi covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
