Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa, meski Presiden Joe Biden tetap berkomitmen pada tujuan mengalahkan kelompok Hamas, ia menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa serangan besar-besaran terhadap Rafah adalah sebuah "kesalahan."
"Hal ini akan menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil yang tidak bersalah, memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan, memperdalam anarki di Gaza dan semakin mengisolasi Israel secara internasional," kata Sullivan, melansir dari laman Al Jazeera, Selasa, 19 Maret 2024.
Militer Israel telah membunuh lebih dari 31.000 warga Palestina di Gaza sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023, menyusul serangan mematikan ke Israel selatan yang menewaskan sedikitnya 1.100 orang. Sementara serangan balasan Israel telah menewaskan puluhan ribu orang di Gaza.
Menurut Sullivan, Biden melalui panggilan telepon meminta Netanyahu untuk mengirim tim intelijen dan pejabat militer ke Washington untuk mendengarkan kekhawatiran tentang potensi invasi ke Rafah.
Sepanjang perang, Israel telah memerintahkan warga sipil Palestina di Gaza untuk pindah ke selatan saat mereka menyerbu wilayah tersebut dari utara.
Banyak warga yang mula-mula mengungsi ke bagian tengah Gaza dan kemudian pindah ke kota Khan Younis. Mereka akhirnya terpaksa mengungsi lagi ke Rafah, yang terletak di perbatasan Mesir.
Selama lima bulan terakhir, populasi Rafah telah membengkak menjadi lebih dari 1,5 juta orang, naik dari sekitar 300.000 orang sebelum perang.
Para pemimpin Israel telah berulang kali menyatakan niat mereka untuk menyerang Rafah, yang merupakan pusat utama bantuan kemanusiaan yang datang melalui perbatasan Mesir.
Namun para ahli PBB telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan di wilayah tersebut. Dan negara-negara Barat, termasuk sekutu Israel di Eropa, telah memperingatkan negara tersebut agar tidak menyerang Rafah.
Baca juga: Bersama Biden, PM Irlandia Serukan Penghentian Pengeboman di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News