"Kita menang BESAR, tapi mereka berusaha MENCURI Pilpres. Kita tidak akan membiarkan mereka melakukan itu," tulis Trump di Twitter.
"Suara tidak dapat diberikan setelah tempat pemungutan suara ditutup!" sambungnya.
Dilansir dari laman Guardian, sejauh ini tidak ada bukti bahwa warga AS berusaha menggunakan hak suara setelah TPS ditutup. Melalui Twitter pada Rabu dini hari, Trump mengklaim telah "menang," namun kemenangan itu sudah "dicuri dari dirinya."
Tidak ada satu negara bagian pun yang mengizinkan penggunaan hak suara setelah TPS ditutup. Beberapa negara bagian, termasuk Pennsylvania dan North Carolina, akan tetap menghitung surat suara selama surat itu sudah memiliki cap tanggal hari pemilihan.
Twitter merespons klaim Trump, dan melabeli tweet-nya dalam kategori "misinformasi."
Seorang anggota Kongres AS dari Partai Republik, Adam Kinzinger, mengecam tuduhan Trump terhadap Demokrat. Menurutnya, tuduhan tersebut sama sekali tak berdasar.
"Hentikan. Tolong hentikan. Semua suara akan dihitung, dan Anda (Trump) akan menang atau kalah. Amerika akan menerima itu. Tolong bersabar," tulisnya di Twitter.
Baca: Demokrat Diproyeksikan Perluas Mayoritas Kursi DPR AS
Berdasarkan penghitungan suara sejauh ini, hingga Rabu pukul 01.45 waktu AS, Trump telah meraih total 212 electoral college -- suara krusial yang menentukan pemenang. Sementara Joe Biden unggul tipis dengan raihan 224 electoral college.
Untuk menjadi pemenang dalam pilpres AS, seorang kandidat harus meraih setidaknya 270 electoral college.
Sejumlah pengamat memperkirakan pemenang pilpres belum akan diketahui Rabu ini, karena masih ada beberapa negara bagian yang belum akan mengumumkan hasil penghitungan suara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
