Gunung berapi Mayon. Foto: AFP
Gunung berapi Mayon. Foto: AFP

Gunung Mayon Makin Panas, 14 Ribu Warga Filipina Diungsikan Beberapa Bulan

Marcheilla Ariesta • 13 Juni 2023 16:58
Manila: Sedikitnya 14.000 orang yang dievakuasi dari sekitar gunung berapi di Filipina tengah. Gunung Mayon sudah memuntahkan gas dan abu yang berbahaya.
 
"Warga diharapkan dapat mengungsi dari rumah mereka selama berbulan-bulan," ucap pihak berwenang memperingatkan pada Selasa, 13 Juni 2023.
 
Dilansir dari Channel News Asia, lava pijar terlihat mengalir perlahan dari mulut gunung berapi Mayon. Gunung itu mendapat status siaga tingkat tinggi minggu lalu, menyusul gempa seismik dan ratusan runtuhan batu.

"Berdasarkan pengalaman kami sebelumnya, aktivitas vulkanik ini dapat bertahan selama beberapa bulan," ucap Teresito Bacolcol, kepala badan vulkanologi dan seismologi negara, dilansir dari Channel News Asia.
 
Bacolcol menambahkan, penduduk yang biasanya tinggal dalam radius 6 kilometer dari gunung berapi harus tetap tinggal di pusat-pusat evakuasi.
 
Sekitar 14.000 orang telah dievakuasi dan berlindung di sekolah dan pusat komunitas.
 
Larry Llenaresas, seorang tokoh masyarakat di provinsi Albay mengatakan, ada kebutuhan lebih banyak makanan dan air minum bagi para pengungsi.
 
Pihak berwenang mengatakan, orang yang tinggal jauh dari gunung berapi juga harus bersiap untuk kemungkinan evakuasi. Saat ini, polisi menempatkan pos pemeriksaan untuk mencegah warga kembali.
 
"Kami akan memastikan pengungsi tidak dapat kembali sampai mereka disarankan untuk melakukannya," kata direktur polisi wilayah Westrimundo Obinque kepada wartawan.
 
Mayon menjadi daya tarik wisata karena bentuknya yang hampir menyerupai kerucut sempurna.
 
Dorothy Colle, seorang pejabat pariwisata provinsi mengatakan, saat zona larangan bepergian diberlakukan, orang masih berbondong-bondong ke stasiun pengamatan untuk menyaksikan aliran lahar, yang tampak sangat terang di malam hari.
 
Mayon termasuk yang paling aktif dari 24 gunung berapi di Filipina, meletus lebih dari 50 kali dalam empat abad terakhir. Letusannya yang paling merusak terjadi pada Februari 1841 ketika aliran lahar mengubur sebuah kota dan menewaskan 1.200 orang.
 
Filipina berada di "Cincin Api" Pasifik, tempat aktivitas vulkanik dan gempa bumi biasa terjadi.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan