Tiga wanita yang terbunuh telah diidentifikasi sebagai Sabine Sperandio, (71), Elisabetta Silenzi (55) dan Nicoletta Golisano (50). Sedikitnya empat orang lainnya, termasuk satu yang serius, terluka dalam penembakan itu.
Perdana Menteri Giorgia Meloni menggambarkan Golisano sebagai ibu yang protektif, perempuan yang kuat dan rapuh, serta teman yang tulus dan bijaksana.
Tapi, dia di atas segalanya adalah seorang profesional dengan rasa tanggung jawab yang tidak biasa," kata Meloni dalam sebuah pernyataan, dilansir dari UPI, Senin, 12 Desember 2022.
Baca juga: Resmi Dilantik, Giorgia Meloni Jadi PM Perempuan Pertama di Italia
"Rasa tanggung jawabnya yang membawanya ke sana pada Minggu pagi, di mana seorang pria menunggunya untuk menembaknya dan dua perempuan lainnya sampai mati," sambungnya.
Penembakan itu dilaporkan karena sengketa apartemen.
Tersangka sebelumnya ditolak untuk mendapatkan izin senjata. Meloni menambahkan, senjata api yang digunakan untuk membunuh temannya telah disita polisi.
"Kata keadilan tidak pernah bisa dibandingkan dengan cerita ini," ungkapnya. "Karena tidak baik mati seperti ini," sambung dia.
Penembakan itu diakhiri oleh saksi yang menangani Campiti ketika senjatanya macet. Campiti telah didakwa dengan tiga tuduhan pembunuhan.
Jaksa mengatakan, Campiti melepaskan antara tujuh dan delapan tembakan selama penembakan. Namun, ia memiliki lebih dari 155 peluru.
"Tersangka juga memiliki paspor serta set pakaian tambahan dan uang sekitar USD6.300," pungkas jaksa.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
