"Situasi paling sulit adalah (yang terjadi di) Bakhmut. Pertempuran yang terjadi penting untuk mempertahankan kota," ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya pada Selasa malam, 28 Februari 2023.
"Rusia tidak memperhitungkan (jumlah) korban sama sekali. Mereka terus mengirim pasukan untuk menyerang kami. Intensitas pertarungan semakin meningkat," tambahnya, seperti dikutip dari laman voanews.com.
Zelensky mengatakan, komandan pasukan Ukraina yang bertugas membela Bakhmut, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, melaporkan bahwa 800 tentara Rusia telah tewas di daerah itu sejak Kamis, 23 Februari lalu.
"Meski mengalami kerugian signifikan, musuh telah mengirim unit penyerang Wagner yang paling terlatih untuk mencoba menerobos pertahanan pasukan kami dan mengepung kota," tulis Syrskyi di media sosial, merujuk pada tentara bayaran Wagner Group.
Rusia telah mengintensifkan serangannya ke beberapa daerah di Ukraina timur, termasuk Bakhmut. Kota yang pernah ditinggali 75.000 orang itu kini hancur.
Pertempuran selama berbulan-bulan telah difokuskan pada kota dan desa di sekitar Bakhmut. Pasukan Moskow berusaha mengepung kota untuk memotong rute pasukan Ukraina, meski beberapa pertempuran telah terjadi di dalam kota itu sendiri.
Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv setahun lalu, Rusia mengubah strategi dengan memusatkan perjuangannya di wilayah Donbas. Perang telah menimbulkan banyak korban jiwa dan luka dari kedua belah pihak.
Pusat Studi Strategis dan Internasional, sebuah organisasi penelitian yang berbasis di Washington, mencatat sebanyak 60.000 hingga 70.000 tentara Rusia telah terbunuh sepanjang tahun lalu. Jumlah itu lebih banyak dibanding yang diderita Moskow dalam semua konflik bersenjata sejak Perang Dunia II. (Vania Augustine Dilia)
Baca juga: Zelensky Yakin Putin Akan Dibunuh Anggota Lingkaran Pertemanannya Sendiri
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
