Bocah dari area pedesaan itu jatuh sakit dengan demam tinggi dan batuk. Kondisinya memburuk pada Rabu kemarin, dan ia pun dipindahkan ke rumah sakit anak nasional di Phnom Penh. Usai menjalani sejumlah perawatan, ia meninggal dunia di hari yang sama.
Ayahnya dan 11 orang lain, yang juga menunjukkan gejala flu burung, dinyatakan positif terinfeksi virus.
Sylvie Briand, direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan otoritas Kamboja mengenai kasus tersebut.
WHO juga mengkoordinasikan tes flu burung kepada sejumlah orang lain yang diduga telah melakukan kontak dengan bocah perempuan itu.
"Sejauh ini, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah itu penularan dari manusia ke manusia, atau paparan kondisi lingkungan yang sama," kata Briand dalam konferensi pers virtual yang diadakan di Jenewa, dilansir dari laman India Today, Minggu, 26 Februari 2023.
Otoritas kesehatan Kamboja mengumpulkan sampel unggas mati dari dekat desa gadis itu, dan mendesak masyarakat untuk tidak menangani hewan dan unggas yang mati atau sakit. Warga setempat telah disarankan untuk mengikuti tindakan pencegahan terkait H5N1.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), infeksi flu burung pada manusia adalah kasus yang jarang terjadi. Namun infeksi seperti itu dapat terjadi ketika virus masuk melalui mata, hidung atau mulut seseorang, atau terhirup.
Baca juga: Bocah Usia 11 Tahun di Kamboja Dilaporkan Meninggal Akibat Flu Burung
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
