"Anda semua tentu tidak ingin kehilangan lisensi, atau berakhir dengan catatan kriminal yang akan berdampak pada pekerjaan, kehidupan, dan kemampuan Anda untuk bepergian ke negara lain, termasuk Amerika Serikat," sambungnya, dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 11 Februari 2022.
"Kami telah mendengar rasa frustrasi Anda terkait Covid-19, terkait aturan-aturan yang dibuat untuk membuat semua masyarakat merasa aman. Sekarang sudah saatnya kalian pulang ke rumah masing-masing," ungkap PM Trudeau.
Pernyataan PM Trudeau disampaikan saat premier Ontario Doug Ford mendeklarasikan status darurat terkait blokade perbatasan AS-Kanada yang dilakukan para sopir truk. Seorang hakim di provinsi tersebut juga mengeluarkan putusan yang mewajibkan oara sopir truk untuk berhenti menutup jembatan internasional pada Jumat malam pukul 19.00 waktu setempat.
PM Trudeau dan Ford mengancam akan menjatuhkan sanksi berat kepada mereka yang menghalangi arus lalu lintas barang dan orang AS-Kanada.
Ford berencana menggelar pertemuan provinsi Sabtu ini, untuk menegakkan aturan tegas bahwa menghalangi pergerakan barang, orang, dan berbagai layanan merupakan tindakan ilegal.
"Saya jelaskan sekali lagi. Ada konsekuensi atas tindakan-tindakan semacam itu, dan konsekuensinya akan sangat berat," tegas Ford.
"Ini adalah momen yang sangat, sangat penting bagi negara kita," lanjutnya.
Para sopir truk Kanada telah memperlambat atau menghentikan arus lalu lintas darat antara AS dan Kanada. Aksi tersebut merupakan bagian dari kekesalan mereka terhadap mandat vaksin Covid-19, yang mewajibkan semua sopir truk Kanada untuk divaksinasi jika hendak bertugas melintasi perbatasan menuju AS.
Menurut para sopir truk, mandat tersebut merupakan sebuah pelanggaran terhadap kebebasan mereka.
Baca: AS Desak Kanada Hentikan Blokade dari Sopir Truk yang Berdemo
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
