Presiden Kolombia putuskan hubungan dengan Israel. (Al Jazeera)
Presiden Kolombia putuskan hubungan dengan Israel. (Al Jazeera)

Mulai Hari Ini, Kolombia Putus Hubungan dengan Israel

Marcheilla Ariesta • 02 Mei 2024 11:39

Bogota: Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan, negaranya akan memutus semua hubungan diplomatik dengan Israel. Ia menggambarkan pemimpin Israel sebagai pelaku “genosida” dalam perang di Gaza.

 

“Besok (Kamis) hubungan diplomatik dengan negara Israel akan terputus karena memiliki presiden yang melakukan genosida,” kata Petro pada kampanye May Day di Bogota pada Rabu, 1 Mei 2024, dilansir dari TRT World.

 

Ia mengacu pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

 

Petro telah menjadi kritikus keras terhadap perang Tel Aviv di Gaza menyusul serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap instalasi militer dan permukiman Israel selatan pada 7 Oktober.

 

Petro mengatakan kepada ribuan pendukungnya bahwa dunia tidak dapat menerima “genosida, pemusnahan seluruh rakyat.”

 

“Jika Palestina mati, maka umat manusia pun mati,” katanya yang disambut tepuk tangan meriah dari massa, beberapa di antaranya mengibarkan spanduk pro-Palestina.

 

Israel cap Petro 'anti-Semit'

 

Israel biasanya merespons dengan menggambarkan Petro sebagai orang yang "anti-Semit dan penuh kebencian". Israel mengatakan sikapnya sama saja dengan memberikan hadiah kepada Hamas.

 

Pada Oktober, beberapa hari setelah dimulainya perang, Israel mengumumkan bahwa mereka "menghentikan ekspor keamanan" ke Kolombia, setelah Petro menuduh Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menggunakan bahasa yang mirip dengan apa yang dikatakan "Nazi tentang orang Yahudi" tentang rakyat Gaza.

 

Israel pada saat itu menuduh Petro "menyatakan dukungan terhadap kekejaman yang dilakukan oleh Hamas, memicu anti-Semitisme," dan memanggil duta besar Kolombia.

 

Bogota kemudian meminta utusan Israel meninggalkan negara Amerika Selatan tersebut.

 

Petro, presiden sayap kiri pertama Kolombia, juga menegaskan bahwa "masyarakat demokratis tidak bisa membiarkan Nazisme kembali berkuasa dalam politik internasional."

 

Pada Februari, ia menangguhkan pembelian senjata Israel setelah puluhan orang tewas dalam perebutan bantuan pangan di wilayah Palestina yang dilanda perang – sebuah peristiwa yang menurutnya disebut genosida dan mengingatkan Holocaust.

 

Tidak bisa menjadi kaki tangan pembunuh

 

Angkatan bersenjata Kolombia, yang terlibat dalam konflik selama puluhan tahun dengan gerilyawan sayap kiri, paramiliter sayap kanan, dan kartel narkoba, menggunakan senjata dan pesawat buatan Israel.

 

Negara ini memiliki sejarah hubungan diplomatik dan militer yang kuat dengan Israel dan Amerika Serikat.

 

Petro menyatakan dukungannya kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, yang juga memicu kemarahan Israel. Lula da Silva mengatakan, serangan Israel di Gaza ‘bukanlah perang, melainkan genosida.’ 

 

Kolombia dan Brasil mendukung pengaduan Afrika Selatan terhadap Israel ke Mahkamah Internasional di Den Haag, dan menuduh serangan Gaza merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Genosida.

 

Demonstran May Day Kolombia Sandra Gutierrez, seorang guru berusia 38 tahun, menyambut baik pengumuman presidennya pada Rabu.

 

“Seseorang tidak bisa menjadi kaki tangan para pembunuh,” pungkasnya di alun-alun Plaza Bolivar.

 

Baca juga: Ini Alasan Kolombia Rayakan Hari Perempuan Internasional Tiap Tahun


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan