“Forum ini akan membahas berbagai isu migrasi baik disebabkan oleh bencana, konflik, maupun karena sebab lain, yang selanjutnya akan merumuskan strategi dan respons dari gerakan kepalangmerahan internasional terhadap isu tersebut," kata Sudirman melalui keterangan tertulis, Selasa, 21 Juni 2022.
Forum bakal digelar di Jenewa, Swiss, pada 21 Juni 2022. Menurut Sudirman, forum tersebut merupakan bagian dari rangkaian General Assembly IFRC yang diselenggarakan di Jenewa pada 19-23 Juni 2022.
"Ini semacam stock taking dan saling belajar sesame organisasi nasional dari berbagai negara," tutur Sudirman.
Baca: PMI, Pos Indonesia, dan IFRC Serahkan Bantuan Non Tunai untuk Korban Guguran Awan Panas Semeru
Pertemuan Global Migration Leadership Group diikuti para Ketua atau Sekretaris Jenderal organisasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dari 20 negara. Mereka akan mendiskusikan pengalaman dan pembelajaran dalam penanganan isu migrasi.
Pembahasan mulai dari penanganan kesehatan, hunian, pemulihan hubungan keluarga (family link restoration), sampai dengan pemulihan kehidupan ekonomi para pengungsi. Sudirman mengatakan PMI konsisten mendukung kebijakan pemerintah dalam penanganan pengungsi dari berbagai negara yang dilanda konflik.
Indonesia sering menjadi tujuan atau tempat singgah para pengungsi korban konflik, mulai dari Afganistan, Myanmar, bahkan dulu Vietnam. "Peran PMI fokus pada bantuan kemanusiaan, dan tidak memasuki wilayah politik maupun hubungan diplomasi," tegas Sudirman.
Menurut dia, PMI berkomitmen memberikan respons darurat kemanusiaan seperti memberikan makanan hingga menghubungkan keluarga yang terpisah. PMI, kata Sudirman, juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain termasuk PBB maupun NGO lokal yang bergerak dalam bidang kemanusiaan.
Selain itu, pertemuan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah akan membahas berbagai isu strategis Gerakan kepalangmerahan dan isu kemanusiaan global. Termasuk pemilihan President and Board Members of IFRC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
