Tujuan demo damai ini untuk menuntut keadilan bagi Floyd serta akuntabilitas lebih besar untuk polisi. Unjuk rasa tersebut diorganisir Jaringan Keadilan Rasial.
"Saya tidak bisa napas!" menjadi salah satu spanduk yang dibawa demonstran. Kata-kata tersebut diucapkan Floyd sesaat sebelum meninggal karena lehernya diinjak Chauvin.
Chauvin dipecat dan didakwa melakukan pembunuhan setelah video penonton menunjukkan dia menekan lututnya ke leher Floyd. Para pengunjuk rasa awalnya berkumpul di luar Pusat Pemerintah Wilayah Hennepin.
Polisi memasang barikade dan pagar pengaman untuk mencegah kerusuhan terjadi.
"Mereka masih muda dan kami mencoba melindungi, tapi pada saat yang sama kami mengajari mereka mengenai kebenaran yang terjadi di komunitas kami, dan mereka mengerti," kata Amenah Agunwamba yang membawa putrinya ikut berdemo.
Dilansir dari Fox News, Senin, 8 Maret 2021, pengunjuk rasa kemudian berbaris ke Hennepin Avenue dan Fourth Street. Mereka membacakan nama-nama warga yang 'dibunuh' polisi di Minnesota dalam 20 tahun terakhir.
"Sungguh luar biasa mendengar besarnya kehilangan dengan setiap nama. Setiap nama itu mewakili seseorang yang dicintai oleh sebuah keluarga, oleh saudara laki-laki atau perempuan atau anak atau teman, "kata Kaia Hirt, seorang pengunjuk rasa yang hadir.
Meskipun digelar secara damai, beberapa pemilik bisnis di Minneapolis berhati-hati dan bersiap menghadapi kerusuhan seperti tahun lalu. Kerusakan yang diderita mencapai ratusan juta dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
