Rencana itu disampaikan Zelenskyy pada konferensi pers forum "Ukraina 2024. Merdeka" di Kota Kyiv. Berdasarkan Zelensky, rencana itu memiliki 4 tahapan.
Tahapan pertama adalah dengan serangan mereka ke Kursk yang mereka mulai 3 minggu lalu, yang Zelensky sebut "sudah selesai".
"Tahapan kedua adalah tempat strategis Ukraina di infrastruktur keamanan dunia," ucap Zelensky
Dia kemudian melanjutkan "tahapan ketiga adalah paket kekuatan untuk memaksa Rusia mengakhiri perang dengan cara diplomatik" dan "keempat itu tekanan ekonomi", dilansir dari CNN.
Zelensky mengatakan bahwa dia akan menyampaikan detail rencana tersebut kepada presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di pertemuan ke-79 Majelis PBB yang akan dilakukan pada bulan September.
"Kesuksesan rencana ini tergantung dengan dia (Biden). Akankah mereka memberikan apa yang kita miliki dalam rencana ini atau tidak. Apakah kita akan bebas menggunakan apa yang kita miliki dalam rencana ini atau tidak," ujar Zelensky
Dia juga mengatakan akan menyampaikan rencana ini kepada kedua capres AS, Kamala Harris dan Donald J Trump dikarenakan "Kami tidak tahu siapa yang akan menjadi Presiden AS dan kami ingin melaksanakan rencana ini," ujarnya.
Dari rencana tersebut, Zelensky terlihat berencana untuk mengakhiri perang dengan berdialog dengan Putin. Penyerangan Ukraina di Kursk yang melansir DW, militer Ukraina klaim bahwa mereka "telah menangkap 600 tentara Rusia dan mengambil alih 100 pemukiman", memperkuat posisi Ukraina dalam negosiasi jika memang Zelensky berencana mengakhiri perang secara diplomatik.
Hal tersebut seperti yang diprediksikan Putin dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia, hari Senin, 12 Agustus bahwa "dia (Zelensky) mencoba untuk meningkatkan posisinya dalam negosiasi di masa depan," dilansir dari KyivPost.
Baca Juga:
Tiba di Ukraina, PM India Memulai Lawatannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
