Dari total 94 korban sejauh ini, 83 di antaranya sudah teridentifikasi.
"Polisi dan tenaga medis terus berusaha mengidentifikasi tiap-tiap korban," kata Wali Kota Miami-Dade, Daniella Levine Cara.
"Proses identifikasi semakin sulit karena petugas belakangan ini hanya menemukan potongan jasad manusia, bukan jenazah utuh," sambungnya, dilansir dari laman NBC News, Senin, 12 Juli 2021.
Identifikasi potongan jasad manusia disebut Levine Cara membutuhkan "kehati-hatian dan cukup memakan waktu."
Angie Ambers, pakar medis dari Institut Sains Forensik Henry C. Lee, mengatakan kepada NBC News bahwa metode identifikasi DNA menjadi sesuatu yang krusial dalam kasus Champlain Towers.
Ia mengatakan bahwa jaringan lembut manusia, seperti sidik jari, dapat membusuk seiring berjalannya waktu, terutama saat terpapar cuaca panas dan lembab Florida Selatan. Champlain Towers roboh pada 24 Juni lalu, dan hingga kini operasi pencarian masih berlanjut.
"Proses identifikasi DNA menjadi alat yang sangat berharga dalam investigasi kasus ini," tutur Ambers.
Kepolisian Surfside masih menelusuri nama-nama yang berpotensi berada di Champlain Towers saat kejadian. Sejauh ini, 22 orang masih dinyatakan hilang.
"Pencarian berlanjut hingga semua orang yang terjebak di balik reruntuhan ditarik keluar," tegas Wali Kota Surfside, Charles Burkett.
Baca: Biden Hibur Keluarga Korban Bangunan Roboh di Florida
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
