Menurut keterangan otoritas Kharkiv pada Minggu, 26 Mei 2024, serangan Rusia tersebut juga melukai puluhan orang.
Melansir dari Radio Free Asia Radio Liberty, serangan terjadi saat ada banyak pembeli berada di dalam toko perangkat keras Epicentr di Kharkiv.
Tim penyelamat Ukraina terus menelusuri puing toko dalam mencari korban yang mungkin masih tersisa. Oleh Synyehubov, gubernur wilayah Kharkiv, mengatakan hari ini bahwa 11 orang dipastikan tewas, dan tim penyelamat khawatir jumlah korban akan bertambah.
Sebelumnya, Synyehubov dan pejabat Ukraina lainnya mengatakan toko perangkat keras tersebut telah diserang dua proyektil Rusia yang dikenal sebagai bom luncur. Senjata-senjata tersebut membawa ratusan kilometer bahan peledak, dan telah digunakan untuk menimbulkan dampak yang menghancurkan oleh Rusia di seluruh Ukraina.
"Sampai sekarang, kami mengetahui bahwa lebih dari 200 orang mungkin berada di dalam toko tersebut," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui Telegram.
"Pukulan terhadap Kharkiv ini merupakan manifestasi lain dari kegilaan Rusia," katanya.
Kantor berita Rusia TASS mengutip seorang pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan ada "toko militer dan pos komando" di dalam toko perangkat keras di Kharkiv. Pejabat tersebut tidak menyertakan bukti.
Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, dilanda serangan rudal dan roket yang intensif sejak sebulan terakhir, ketika Rusia membuka front baru dalam operasi ofensifnya, melintasi perbatasan ke Ukraina dari utara.
Para ahli mengatakan serangan itu bertujuan untuk menghabiskan kekuatan pasukan Ukraina hingga mencapai titik puncak, dan mungkin berpotensi menjadikan Kharkiv dalam jangkauan artileri.
Baca juga: Pasukan Rusia Klaim Rebut Permukiman Dekat Bakhmut Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
