Keempat pria, berusia 44 hingga 56 tahun, dan seorang wanita berusia 75 tahun dituduh mendirikan atau menjadi anggota organisasi teroris dan makar.
Jaksa federal mengatakan, kelompok itu terkait dengan Citizens Reich yang menolak legitimasi konstitusi pascaperang Jerman. Kelompok itu. juga memiliki kemiripan dengan gerakan Sovereign Citizens and QAnon di Amerika Serikat (AS).
Jaksa penuntut mengatakan, mereka bermaksud untuk menciptakan "kondisi yang mirip dengan perang saudara" dengan menggunakan bahan peledak untuk menyebabkan pemadaman listrik nasional. Kelompok ini kemudian berencana menculik Menteri Kesehatan Karl Lauterbach yang dikenal seorang pendukung terkemuka tindakan pencegahan Virus Korona yang ketat.
Tidak ada indikasi kelompok yang menamakan dirinya United Patriots itu hampir melancarkan kudeta. “Namun pengadaan senjata dan uang kelompok itu menunjukkan bahwa mereka adalah penjahat berbahaya yang ingin melaksanakan rencana mereka,” ujar jaksa penuntut, seperti dikutip AFP, Kamis 18 Mei 2023.
Tersangka, yang namanya tidak dirilis karena alasan privasi, ditangkap pada April tahun lalu. Polisi saat itu menyita 22 senjata api, termasuk senapan Kalashnikov, dan ratusan butir amunisi, serta uang tunai, emas, dan perak dalam jumlah besar.
Wanita tersebut, yang ditangkap enam bulan kemudian, diduga telah menyusun banyak dokumen untuk kelompok tersebut termasuk 'surat perintah penangkapan' untuk Lauterbach. Pensiunan guru itu juga menulis surat yang ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Polandia Andrzej Duda.
Lauterbach mengatakan kepada mingguan Jerman Der Spiegel bahwa dia mengharapkan "putusan yang keras dan adil" yang akan menghalangi orang lain untuk merencanakan plot serupa.
Kasus ini terpisah dari lebih dari dua lusin orang yang ditangkap pada Desember, juga karena berencana menggulingkan pemerintah. Di antara komplotan itu adalah anggota sayap kanan Alternatif untuk partai Jerman.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
