Amsterdam: Pemerintah Belanda akan memutuskan langkah-langkah yang lebih ketat untuk memerangi wabah virus korona. Anjuran lockdown pun dilutarakan karena tingkat infeksi telah naik kembali ke level puncak yang dicapai pada akhir Oktober.
Infeksi covid-19 di negara itu melonjak hampir 10.000 dalam 24 jam hingga Minggu pagi. Berdasarkan data yang dirilis oleh otoritas kesehatan nasional menunjukkan ini adalah kenaikan terbesar dalam lebih dari enam minggu.
Kenaikan ini melanjutkan tren kenaikan yang terlihat selama minggu sebelumnya, karena efek dari penguncian parsial yang telah berlaku sejak 13 Oktober tampaknya telah berkurang.
Semua bar dan restoran di negara tersebut telah ditutup sejak pertengahan Oktober, dan orang-orang didorong untuk bekerja dari rumah sebanyak mungkin, tetapi sekolah dan toko tetap buka.
Ini, bagaimanapun, tampaknya akan berubah setelah pertemuan kabinet darurat yang dijadwalkan pada Senin, kata media Belanda.
Kepala asosiasi keamanan regional Belanda pada Minggu mengatakan bahwa Belanda perlu melakukan lockdown total, seperti Jerman, karena jumlah infeksi virus korona dalam semalam mendekati 10.000. Hubert Bruls mengatakan kepada surat kabar Gelderlander bahwa Belanda perlu memberlakukan tindakan baru 'jika tidak, kontras dengan Jerman terlalu besar'.
"Kami harus menyesuaikan kebijakan kami dengan Jerman," kata Bruls kepada Gelderlander, yang dikutip Dutch News, Senin 14 Desember 2020.
Jerman pada hari Minggu mengumumkan bahwa sebagian besar toko dan semua sekolah akan tutup dari Rabu hingga 10 Januari karena mencoba memperlambat penyebaran penyakit.
"Jika Anda tidak melakukan apa-apa, maka orang-orang akan datang ke perbatasan secara massal untuk berbelanja, dan kabinet sangat menyadari hal ini," kata Bruls.
"Saya berasumsi bahwa tindakan akan diumumkan dengan sangat cepat,” tegasnya.
Komentar Bruls muncul saat para menteri dan penasihat pemerintah bertemu di kediaman resmi perdana menteri pada Minggu untuk membahas tindakan tambahan apa yang diperlukan. Perdana Menteri Mark Rutte sepekan lalu memperingatkan bahwa aturan akan diperketat jika jumlah penularan terus meningkat.
Lembaga kesehatan masyarakat Belanda RIVM mengatakan, pada Minggu pagi telah menerima 9.924 laporan kasus virus korona baru dalam semalam. Itu adalah kenaikan 760 pada Sabtu. 166 orang lainnya dirawat di rumah sakit, turun 81 pada Sabtu, sementara 36 orang dipindahkan ke bangsal perawatan intensif.
Saat ini terdapat 1.767 pasien virus korona yang dirawat di rumah sakit dan 497 dirawat di unit perawatan intensif. Ini berarti lebih banyak orang yang dirawat di rumah sakit daripada dipulangkan, kata pusat koordinasi pasien LCPS. Belanja Pada Minggu, pejabat di Rotterdam, Amsterdam, dan Den Haag mengimbau para warga untuk menjauh dari pusat kota karena mereka menjadi terlalu padat. Peringatan serupa dikeluarkan di Leiden dan Den Haag pada hari Sabtu.
"Biarlah kita semua bersikap bijaksana tentang hal ini," pungkas Wali Kota Den Haag Jan van Zanen.
Infeksi covid-19 di negara itu melonjak hampir 10.000 dalam 24 jam hingga Minggu pagi. Berdasarkan data yang dirilis oleh otoritas kesehatan nasional menunjukkan ini adalah kenaikan terbesar dalam lebih dari enam minggu.
Kenaikan ini melanjutkan tren kenaikan yang terlihat selama minggu sebelumnya, karena efek dari penguncian parsial yang telah berlaku sejak 13 Oktober tampaknya telah berkurang.
Semua bar dan restoran di negara tersebut telah ditutup sejak pertengahan Oktober, dan orang-orang didorong untuk bekerja dari rumah sebanyak mungkin, tetapi sekolah dan toko tetap buka.
Ini, bagaimanapun, tampaknya akan berubah setelah pertemuan kabinet darurat yang dijadwalkan pada Senin, kata media Belanda.
Kepala asosiasi keamanan regional Belanda pada Minggu mengatakan bahwa Belanda perlu melakukan lockdown total, seperti Jerman, karena jumlah infeksi virus korona dalam semalam mendekati 10.000. Hubert Bruls mengatakan kepada surat kabar Gelderlander bahwa Belanda perlu memberlakukan tindakan baru 'jika tidak, kontras dengan Jerman terlalu besar'.
"Kami harus menyesuaikan kebijakan kami dengan Jerman," kata Bruls kepada Gelderlander, yang dikutip Dutch News, Senin 14 Desember 2020.
Jerman pada hari Minggu mengumumkan bahwa sebagian besar toko dan semua sekolah akan tutup dari Rabu hingga 10 Januari karena mencoba memperlambat penyebaran penyakit.
"Jika Anda tidak melakukan apa-apa, maka orang-orang akan datang ke perbatasan secara massal untuk berbelanja, dan kabinet sangat menyadari hal ini," kata Bruls.
"Saya berasumsi bahwa tindakan akan diumumkan dengan sangat cepat,” tegasnya.
Komentar Bruls muncul saat para menteri dan penasihat pemerintah bertemu di kediaman resmi perdana menteri pada Minggu untuk membahas tindakan tambahan apa yang diperlukan. Perdana Menteri Mark Rutte sepekan lalu memperingatkan bahwa aturan akan diperketat jika jumlah penularan terus meningkat.
Lembaga kesehatan masyarakat Belanda RIVM mengatakan, pada Minggu pagi telah menerima 9.924 laporan kasus virus korona baru dalam semalam. Itu adalah kenaikan 760 pada Sabtu. 166 orang lainnya dirawat di rumah sakit, turun 81 pada Sabtu, sementara 36 orang dipindahkan ke bangsal perawatan intensif.
Saat ini terdapat 1.767 pasien virus korona yang dirawat di rumah sakit dan 497 dirawat di unit perawatan intensif. Ini berarti lebih banyak orang yang dirawat di rumah sakit daripada dipulangkan, kata pusat koordinasi pasien LCPS. Belanja Pada Minggu, pejabat di Rotterdam, Amsterdam, dan Den Haag mengimbau para warga untuk menjauh dari pusat kota karena mereka menjadi terlalu padat. Peringatan serupa dikeluarkan di Leiden dan Den Haag pada hari Sabtu.
"Biarlah kita semua bersikap bijaksana tentang hal ini," pungkas Wali Kota Den Haag Jan van Zanen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
