"Saya yakin kunjungan Anda ke Kiev dalam beberapa hari mendatang akan menjadi sinyal kuat dan membantu menstabilkan situasi," ucap Zelensky, dilansir dari AFP, Senin, 14 Februari 2022.
Washington tidak menyebutkan undangan dalam pembacaan panggilan 50 menit itu. Namun, Gedung Putih mengatakan, Biden menegaskan kembali komitmen AS terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina.
"Kedua pemimpin sepakat tentang pentingnya melanjutkan diplomasi dan pencegahan dalam menanggapi pembangunan militer Rusia di perbatasan Ukraina," lanjut Gedung Putih.
Kantor Zelensky mengatakan kedua pemimpin telah membahas kemungkinan sanksi ekonomi terhadap Rusia jika Rusia menyerang tetangga baratnya.
Negeri Beruang Merah disebut mengepung Ukraina di perbatasan dengan menempatkan 100 ribu tentara di sana dalam beberapa pekan terakhir. Rusia menjelaskan, penempatan militer tersebut dalam rangka latihan.
Dalam beberapa pertemuan dan komunikasi dengan AS dan negara Barat lain, Moskow meminta agar Kiev tidak menjadi anggota NATO. Namun, hal tersebut ditolak oleh mereka.
"Kami belum menjadi anggota NATO. Untuk alasan ini, hanya tentara Ukraina yang kuat yang dapat menjamin keamanan negara kami," seru Zelensky.
Ia juga berterima kasih kepada Biden atas pengiriman pasokan militer AS ke negaranya. Menurutnya, hal tersebut membuat kestabilan di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
