Dalam tulisan di media sosial X, Griffiths berkata, "Sebanyak 10.000 orang dilaporkan telah terbunuh sejak 7 Oktober, 10.000 orang dalam satu bulan. Ini bertentangan dengan kemanusiaan.”
Sebelumnya, kantor media yang berbasis di Gaza mengatakan, dua persen dari populasi daerah kantong yang terkepung adalah "korban langsung agresi Israel, baik mereka yang meninggal atau terluka."
Dilansir dari Anadolu Agency, Selasa, 7 November 2023, Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak terjadi gempuran kilat oleh kelompok Hamas sebulan lalu.
Setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 wanita, terbunuh di Jalur Gaza sejak saat itu. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600, menurut data resmi pemerintah.
Sekjen PBB Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan pada hari Senin mengatakan, "Gaza telah menjadi kuburan anak-anak." "Ratusan anak perempuan dan laki-laki terbunuh atau terluka setiap hari,” sebut Guterres.
Dia mengulangi seruannya atas pemberlakuan gencatan senjata kemanusiaan, lebih banyak penyaluran bantuan untuk Gaza, pembebasan sandera Hamas tanpa syarat, dan perlindungan warga sipil, rumah sakit, fasilitas PBB, serta tempat penampungan dan sekolah.
Baca juga: Menyedihkan, Serangan Israel di Gaza Tewaskan 1 Anak Tiap 10 Menit
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
