Beijing mengutuk penjualan senjata AS ke Taiwan sebagai campur tangan besar dalam urusan dalam negerinya serta pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok. Tindakan tersebut dianggap melanggar prinsip 'Satu China' dan Tiga Komunike Bersama antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Kami telah memutuskan untuk mengambil tindakan balasan terhadap perusahaan-perusahaan industri militer AS berikut ini dan para eksekutif senior mereka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengutip Anadolu Agency, Senin 15 Juli 2024.
Beijing akan mulai membekukan semua properti bergerak dan tidak bergerak serta properti lainnya milik perusahaan-perusahaan AS seperti Anduril Corporation, Maritime Tactical Systems, dan Pacific Rim Defense mulai Jumat.
Selain itu, properti milik beberapa eksekutif senior dari perusahaan-perusahaan tersebut juga akan dibekukan. Mereka juga akan dilarang mendapatkan visa dan memasuki wilayah Tiongkok, termasuk Hong Kong dan Makau, menurut pernyataan tersebut.
Beijing juga melarang organisasi dan individu untuk melakukan transaksi, kerja sama, dan kegiatan lainnya dengan entitas yang terkena sanksi di dalam wilayah Tiongkok. Sanksi-sanksi ini diumumkan di tengah meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan AS terkait Taiwan.
Sebelumnya, Tiongkok telah menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan pertahanan AS lainnya seperti Lockheed Martin dan Raytheon karena alasan yang sama. Amerika Serikat telah menyetujui penjualan senjata baru ke Taiwan pada 18 Juni, menandai penjualan senjata ke-16 ke Taipei oleh Washington sejak Joe Biden menjabat pada tahun 2021.
(Shofiy Nabilah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
