New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengajak seluruh anggota PBB untuk bertindak aktif dan cepat dalam isu perubahan iklim yang semakin memburuk. Guterres meminta komitmen negara PBB untuk mengurangi ketergantungan terhadap fosil.
Ajakan ini disampaikan Guterres saat berpidato pada pembukaan pekan pertemuan tingkat tinggi dalam Sidang Majelis Umum PBB yang dimulai pada Selasa 20 September 2022 pagi waktu setempat di markas PBB, di kota New York, Amerika Serikat (AS).
Guterres menyatakan saat ini dunia dihadapkan pada kondisi bumi yang semakin memprihatinkan, dengan peningkatan emisi hingga 14 persen selama satu dekade ini. Dia meminta negara hingga organisasi multilateral untuk membuat aksi nyata memperbaiki bumi.
“Ada permasalahan yang harus kita selesaikan, perang melawan alam yang akan membunuh diri kita sendiri. Krisis iklim adalah isu yang harus dibicarakan saat ini,” sebut Sekjen Guterres di Markas PBB.
“Ini harus menjadi prioritas utama setiap pemerintahan dan organisasi multilateral, dan isu ini masih kalah dikesampingkan, meskipun cukup banyak dukungan dari seluruh dunia. Emisi gas rumah kaca harus dipangkas hingga 45 persen agar harapan emisi nol persen bisa tercapai pada 2050,” tegasnya.
Selain itu, Sekjen PBB juga menyoroti ketergantungan negara-negara terhadap ketergantungan bahan bakar jenis fosil dan beralih ke energi baru terbarukan.
Pesan sekjen pbb ini, sejalan dengan misi yang dibawa indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB ke 77 tahun ini yang diwakili Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Ajakan ini disampaikan Guterres saat berpidato pada pembukaan pekan pertemuan tingkat tinggi dalam Sidang Majelis Umum PBB yang dimulai pada Selasa 20 September 2022 pagi waktu setempat di markas PBB, di kota New York, Amerika Serikat (AS).
Guterres menyatakan saat ini dunia dihadapkan pada kondisi bumi yang semakin memprihatinkan, dengan peningkatan emisi hingga 14 persen selama satu dekade ini. Dia meminta negara hingga organisasi multilateral untuk membuat aksi nyata memperbaiki bumi.
“Ada permasalahan yang harus kita selesaikan, perang melawan alam yang akan membunuh diri kita sendiri. Krisis iklim adalah isu yang harus dibicarakan saat ini,” sebut Sekjen Guterres di Markas PBB.
“Ini harus menjadi prioritas utama setiap pemerintahan dan organisasi multilateral, dan isu ini masih kalah dikesampingkan, meskipun cukup banyak dukungan dari seluruh dunia. Emisi gas rumah kaca harus dipangkas hingga 45 persen agar harapan emisi nol persen bisa tercapai pada 2050,” tegasnya.
Selain itu, Sekjen PBB juga menyoroti ketergantungan negara-negara terhadap ketergantungan bahan bakar jenis fosil dan beralih ke energi baru terbarukan.
Pesan sekjen pbb ini, sejalan dengan misi yang dibawa indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB ke 77 tahun ini yang diwakili Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
