Perwakilan Negara Bagian Texas Bryan Slaton mengatakan, ia 'bangga' mengajukan H.B 3596, yang dikenal dengan Undang-Undang Referendum Kemerdekaan Texas pada Senin kemarin.
Kaum nasionalis Texas tidak berhasil mendorong referendum pemisahan diri selama beberapa dekade meskipun faktanya tidak ada ketentuan bagi negara bagian untuk memisahkan diri dalam Konstitusi AS. Namun, harapan separatis didukung oleh jajak pendapat tahun lalu yang menunjukkan dukungan untuk kemerdekaan dan seruan referendum oleh Partai Republik Texas.
"Konstitusi Texas jelas bahwa semua kekuatan politik berada di tangan rakyat," kata Slaton dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Newsweek, Rabu, 8 Maret 2023.
"Setelah puluhan tahun penyalahgunaan terus-menerus atas hak dan kebebasan kami oleh pemerintah federal, inilah saatnya untuk membiarkan rakyat Texas membuat suara mereka didengar," katanya.
Jika H.B. 3596 disahkan, maka itu akan menempatkan referendum pemisahan Texas pada pemungutan suara selama pemilihan umum berikutnya. ika suara mayoritas "ya" pada referendum, sebuah komite akan dibentuk untuk "menyelidiki kelayakan kemerdekaan dari Persatuan dan mengusulkan opsi dan rencana potensial untuk kemerdekaan ke Badan Legislatif Texas.
Baca juga: Dianggap sebagai Pemicu Konflik oleh Tiongkok, AS: Hanya Bersaing Strategi
RUU Slaton telah dikutuk oleh anggota parlemen di kedua sisi parlemen di Texas. RUU konyol ini adalah definisi dari pengkhianatan yang munafik & menghasut & itu sudah mati," kata Perwakilan negara bagian Republik Jeff Leach.
Sementara itu anggota Demokrat di Texas mengatakan, Partai Republik mendukung RUU 'anti-Amerika' itu.
Meskipun Konstitusi AS tidak membuat ketentuan bagi negara bagian untuk memisahkan diri, Mahkamah Agung memutuskan dalam kasus 1869 Texas v. White bahwa negara bagian tidak dapat memisahkan diri secara sepihak dari Persatuan.
"Persatuan antara Texas dan negara bagian lain sama lengkapnya, abadi, dan tak terpisahkan seperti persatuan antara negara bagian asli," kata keputusan itu.
Gerakan Nasionalis Texas, juga dikenal sebagai TEXIT, telah bekerja untuk "menjadikan Texas negara merdeka lagi" selama hampir 20 tahun.
"Kami melihat ini sebagai kesempatan sekali dalam satu generasi untuk mengajukan pertanyaan ini kepada orang-orang Texas," kata presiden organisasi itu, Daniel Miller.
Miller, yang bekerja dengan legislator untuk mengajukan RUU, mengatakan ada dukungan luas untuk pemisahan diri, merujuk pada jajak pendapat tahun lalu yang menemukan hampir dua pertiga dari kemungkinan pemilih ingin Texas menjadi negara merdeka.
Sebuah jajak pendapat oleh SurveyUSA menemukan 32 persen orang Texas yang disurvei mengatakan 'pasti ya' dan 28 persen mengatakan 'ya' terhadap gagasan Texas menjadi negara merdeka secara damai.
"Kami terhubung dengan pemilih Texas baru sepanjang waktu dan meningkatkan percakapan," katanya.
Menurut Miller, masalah yang mendorong dukungan untuk TEXIT termasuk imigrasi dan utang serta pengeluaran tidak terbatas di tingkat federal.
Beberapa bertekad untuk tidak membahas masalah ini. "Karena ini memunculkan beberapa kebenaran yang sangat tidak nyaman tentang hubungan Texas dan sistem federal," kata Miller.
"Kami berkomitmen untuk tidak hanya memaksakan pembicaraan, tetapi memberikan pilihan konkret kepada rakyat Texas, tentang apakah kami akan merebut kembali takdir kami sebagai negara merdeka atau tidak," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
