Pejabat Ukraina memberi tahu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa banyak staf yang terpaksa tinggal di pabrik Chernobyl ketika pasukan Rusia merebut fasilitas itu telah diizinkan untuk kembali ke rumah.
Fox News mengonfirmasi bahwa sekelompok 46 karyawan dirotasi ke fasilitas pada hari Minggu untuk memulai shift baru.
Pasukan Rusia mengambil alih pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl pada 24 Februari, dengan staf di sana dipaksa untuk tetap tinggal dan terus mengoperasikan pembangkit di mana fasilitas pengelolaan limbah radioaktif berada.
Para pejabat telah berulang kali menyatakan, kekhawatirannya bahwa staf tersebut menderita kelelahan setelah berminggu-minggu dipaksa bekerja tanpa henti dan bahwa ini membahayakan keselamatan pabrik yang dinonaktifkan.
Otoritas yang mengelola pabrik itu tidak merinci secara spesifik bagaimana kesepakatan itu dicapai untuk membiarkan para pekerja pergi dan orang lain masuk untuk menggantikannya.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi menyebut rotasi itu sebagai "pengembangan yang positif, meskipun sudah lama tertunda."
"Mereka pantas mendapatkan rasa hormat dan kekaguman penuh dari kami karena telah bekerja dalam situasi yang sangat sulit ini," kata Grossi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Fox News, Senin 21 Maret 2022.
"Mereka berada di sana terlalu lama. Saya sangat berharap staf yang tersisa dari shift ini juga dapat segera dirotasi,” jelasnya.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl adalah lokasi kecelakaan nuklir terburuk di dunia pada 1986. PLTN ini terganggu operasinya ketika pasukan Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
