Lima: Sebanyak lima tentara Peru tenggelam setelah melompat ke sungai yang membeku saat melarikan diri dari pengunjuk rasa anti-pemerintah. Sementara satu lainnya masih dalam pencarian.
Tentara mengatakan, para pengunjuk rasa membawa senjata yakni tongkat dan ketapel dalam demonstrasi menentang pemerintah Presiden Dina Boluarte di kota Ilave di wilayah Puno.
Diketahui Puno menjadi pusat demonstrasi usai Presiden Pedro Castillo digulingkan dan ditangkap setelah mencoba membubarkan parlemen dan memerintah dengan dekrit.
Para demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Boluarte, pemilihan baru, konstitusi baru. dan pembubaran parlemen.
Lebih dari 50 orang tewas dan lebih dari 1.300 lainnya terluka. Lima tentara yang menjadi korban terbaru merupakan Franz Canazas, Alex Quispe Serrano, Elvis Pari, Elias Lupaca dan Percy Castillo.
Dalam sebuah video yang dibagikan oleh kementerian, seorang tentara yang berhasil melarikan diri mengatakan dia dan rekan-rekannya,"menyeberangi sungai karena kami tidak punya jalan keluar lain."
"Antara 800 dan 900 orang mengepung kami dan mulai melemparkan batu ke arah kami," katanya, sepeti dikutip AFP, Selasa 7 Maret 2023.
"Orang-orang menyebut kami korup dan pembunuh," tambah dia.
Sebuah layanan kesehatan di Puno mengatakan mereka telah merawat lima tentara karena hipotermia setelah penduduk setempat menyelamatkan mereka dari sungai.
Pada Sabtu, 4 Maret 2023, sebanyakn 16 orang termasuk warga sipil dan tentara terluka dalam bentrokan di tempat lain di Puno. Bentrokan itu juga mengakibatkan sebuah kantor polisi terbakar.
Mantan Presiden Castillo, 53, sedang menjalani hukuman 18 bulan penahanan pra-persidangan di Lima. Dia dituduh melakukan pemberontakan dan sedang diselidiki atas dugaan beberapa kasus korupsi.
Terpilih untuk masa jabatan lima tahun, Castillo hanya sempat menjabat selama 17 bulan. Dia adalah presiden Peru kelima sejak 2018 yang berhasil dimakzulkan sebelum akhir masa jabatannya. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Tentara mengatakan, para pengunjuk rasa membawa senjata yakni tongkat dan ketapel dalam demonstrasi menentang pemerintah Presiden Dina Boluarte di kota Ilave di wilayah Puno.
Diketahui Puno menjadi pusat demonstrasi usai Presiden Pedro Castillo digulingkan dan ditangkap setelah mencoba membubarkan parlemen dan memerintah dengan dekrit.
Para demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Boluarte, pemilihan baru, konstitusi baru. dan pembubaran parlemen.
Lebih dari 50 orang tewas dan lebih dari 1.300 lainnya terluka. Lima tentara yang menjadi korban terbaru merupakan Franz Canazas, Alex Quispe Serrano, Elvis Pari, Elias Lupaca dan Percy Castillo.
Dalam sebuah video yang dibagikan oleh kementerian, seorang tentara yang berhasil melarikan diri mengatakan dia dan rekan-rekannya,"menyeberangi sungai karena kami tidak punya jalan keluar lain."
"Antara 800 dan 900 orang mengepung kami dan mulai melemparkan batu ke arah kami," katanya, sepeti dikutip AFP, Selasa 7 Maret 2023.
"Orang-orang menyebut kami korup dan pembunuh," tambah dia.
Sebuah layanan kesehatan di Puno mengatakan mereka telah merawat lima tentara karena hipotermia setelah penduduk setempat menyelamatkan mereka dari sungai.
Pada Sabtu, 4 Maret 2023, sebanyakn 16 orang termasuk warga sipil dan tentara terluka dalam bentrokan di tempat lain di Puno. Bentrokan itu juga mengakibatkan sebuah kantor polisi terbakar.
Mantan Presiden Castillo, 53, sedang menjalani hukuman 18 bulan penahanan pra-persidangan di Lima. Dia dituduh melakukan pemberontakan dan sedang diselidiki atas dugaan beberapa kasus korupsi.
Terpilih untuk masa jabatan lima tahun, Castillo hanya sempat menjabat selama 17 bulan. Dia adalah presiden Peru kelima sejak 2018 yang berhasil dimakzulkan sebelum akhir masa jabatannya. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
