Sudah Dipecat, Eks Presiden Peru Juga Dijebloskan ke Penjara

Lima: Mantan Presiden Peru Pedro Castillo kini menghadapi sidang pengadilan atas penangkapannya dengan tuduhan pemberontakan. Kejatuhan Castillo yang cepat dari kekuasaan pada Rabu terjadi setelah anggota parlemen kongres memilih untuk mencopot pemimpin tersebut.
 
Pemecatannya dilakukan menyusul upayanya untuk memerintah dengan keputusan dan membubarkan Kongres.
 
Pemecatannya yang tiba-tiba menggarisbawahi serangan ketidakstabilan politik yang intens di negara Andes baru-baru ini. Lima presiden dalam lima tahun terakhir, semuanya tidak dapat menyelesaikan masa jabatan mereka.
Beberapa penduduk pedesaan secara damai memprotes penangkapannya, meneriakkan dukungan mereka untuk Castillo.
 
Sidang pendahuluan pada Kamis berusaha untuk mengevaluasi legalitas penangkapan Castillo, serta menyentuh penyelidikan oleh kantor jaksa agung atas tuduhan bahwa dia mengatur dugaan pemberontakan. Beberapa jam setelah itu berakhir, Castillo diperintahkan menjalani hukuman penjara pendahuluan selama tujuh hari saat penyelidikan berlanjut.
 
Baca juga: Peru Lantik Presiden Baru Usai Pedro Castillo Dilengserkan
 
Pengacara Castillo, Victor Perez menolak tuduhan pemberontakan di persidangan. "Tindakan semacam itu menyiratkan penggunaan senjata dan kekerasan yang tidak pernah dilakukan klien saya," katanya.
 
"Penahanan Presiden Castillo merupakan tindakan sewenang-wenang dan ilegal," sambungnya, dilansir dari VOA, Jumat, 9 Desember 2022.
 
Setelah pemecatan Castillo, wakilnya Dina Boluarte dilantik sebagai presiden. Menjadikannya presiden keenam dalam lima tahun dan perempuan pertama yang memimpin negara berpenduduk 33 juta jiwa tersebut.
 
Masa jabatan 17 bulan dari Castillo yang berhaluan kiri ditandai dengan pergantian menterinya yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta berbagai skandal korupsi yang dia tolak sebagai upaya bermotivasi politik oleh anggota sayap kanan Kongres yang dikendalikan oposisi. pemerintahannya.
 
"Castillo ditahan di penjara polisi di ibu kota, Lima,"  kata sumber pengadilan. Penjara itu merupakan tempat di mana mantan presiden lainnya, Alberto Fujimori, juga ditahan.
 
Sementara itu, Boluarte dapat mulai membentuk Kabinet baru dalam beberapa hari ke depan untuk memimpin produsen tembaga terbesar kedua dunia tersebut. Dia diperkirakan akan memilih pemerintah persatuan dalam kabinetnya.
 
Peru secara luar biasa menyandang predikat sebagai ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Amerika Latin selama dekade terakhir meskipun terjadi gejolak politik, tetapi sekarang ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan melambat.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id