Mundurnya pasukan Rusia dari Kherson menandai pencapaian signifikan Ukraina dalam menghalau invasi Moskow yang sudah berlangsung sejak Februari lalu.
Beberapa saat setelah kepergian pasukan Rusia, warga Kherson saling berpelukan dan menyambut kedatangan pasukan Ukraina di kota mereka.
"Kita akan melihat lagi penyambutan hangat seperti itu di daerah-daerah lain yang masih diduduki Rusia," kata Zelensky dalam sebuah keterangan video, dikutip dari laman Stuff.co.nz, Minggu, 13 November 2022.
Ia menegaskan bahwa semua daerah yang masih diduduki pasukan Rusia akan dibebaskan militer Ukraina. "Kami tidak akan melupakan satu orang pun. Kami tidak akan meninggalkan satu orang pun," tegasnya.
Perebutan kembali kota Kherson oleh Ukraina merupakan kemunduran signifikan bagi Rusia. Peristiwa itu terjadi sekitar enam pekan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menganeksasi wilayah Kherson dan tiga provinsi lain di Ukraina selatan dan timur -- sebuah langkah yang dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional.
Sementara itu, di pasukan Ukraina mengkonsolidasikan cengkeraman mereka di kota Kherson, otoritas setempat memikirkan tugas berat untuk membersihkan ranjau dan alat peledak lain yang ditinggalkan pasukan Rusia. Otoritas kota Kherson juga berusaha untuk memulihkan sejumlah layanan publik dasar.
Seorang pejabat Ukraina menggambarkan situasi di kota Kherson sebagai "bencana kemanusiaan." Penduduk yang tersisa di kota itu kekurangan pasokan air, listrik, obat-obatan dan makanan.
Polisi Ukraina telah kembali ke kota Kherson pada Sabtu kemarin bersama sejumlah staf dari kantor berita radio dan televisi. Meski sudah merebut kembali Kherson, otoritas Ukraina masih meningkatkan kewaspadaan mengenai kemungkinan adanya sejumlah prajurit Rusia yang menyamar dengan menggunakan pakaian sipil.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Baca: Polisi Ukraina Kembali ke Kota Kherson Usai Mundurnya Pasukan Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
