Swedia dan Finlandia mengajukan permintaan untuk bergabung dengan NATO bulan lalu setelah terjadinya invasi Rusia ke Ukraina. Pengajuan kedua negara ternyata ditentang Turki, karena Ankara menganggap sejumlah elemen di pemerintahan Swedia dan Finlandia mendukung grup teroris.
"Saya menyambut baik bahwa Swedia telah mulai mengubah undang-undang kontraterorisme mereka. Swedia juga akan memastikan bahwa kerangka hukum untuk ekspor senjata ke depannya akan mencerminkan status sebagai anggota NATO dengan komitmen baru kepada para ," kata Stoltenberg dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 14 Juni 2022.
"Ini dua langkah penting untuk mengatasi kekhawatiran yang disampaikan Turki," lanjutnya.
Andersson mengatakan Swedia sudah mengubah undang-undang terorisme dan sedang dalam proses pengetatan lebih lanjut.
"Mulai 1 Juli, kami juga akan memiliki undang-undang yang lebih kuat dalam melawan terorisme. Jadi dalam hal ini, Swedia tidak akan diragukan dalam perang melawan terorisme," ucapnya.
Stoltenberg mengatakan fokusnya saat ini adalah memastikan Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO "sesegera mungkin."
Setelah itu terwujud, maka NATO dipastikan akan membela Swedia dan Finlandia jika sewaktu-waktu diserang musuh. (Kaylina Ivani)
Baca: NATO Sebut Kekhawatiran Turki atas Finlandia dan Swedia Beralasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
