Menurut keterangan CCTV, tim Tiongkok akan bekerja sama dengan otoritas lokal, kedutaan besar di Turki, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan juga sejumlah agensi lain.
Nantinya, tim yang dikerahkan langsung Pemerintah Tiongkok ini akan membuat sebuah pusat komando darurat untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di area-area terdampak gempa di Turki.
Selain Tiongkok, dua tim penyelamat asal Amerika Serikat (AS) juga dijadwalkan tiba di Turki pada Rabu pagi. Pemimpin respons bencana USAID, Stephen Allen, mengatakan bahwa masing-masing tim terdiri dari 80 anggota beserta 12 anjing pelacak.
Mereka akan terjun langsung ke area terdampak gempa dengan membawa berbagai peralatan khusus, termasuk alat untuk menghancurkan material beton.
Pesawat militer AS C-130 yang membawa tim serta peralatan ini akan mendarat di Pangkalan Udara Incirlik di provinsi Adana, untuk nantinya bergerak ke provinsi Adiyaman.
"Mereka akan bekerja 24 jam dalam sepekan secara bergantian. Setiap jam dalam operasi penyelamatan ini sangat berharga," sebut Allen.
Sementara itu, angka kematian akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 di Turki dan Suriah telah melewati 7.800 hingga Selasa malam waktu setempat. Korban tewas di Turki dikonfirmasi mencapai 5.894, sedangkan di Suriah 2.032.
Sejumlah negara lain, termasuk Inggris, juga berencana mengirim tim penyelamat untuk membantu penanganan gempa di Turki dan Suriah.
Total gabungan korban tewas gempa Turki dan Suriah sejauh ini mencapai 7.926 dengan ribuan lainnya terluka dan banyak yang masih dinyatakan hilang.
Baca juga: Antisipasi Gempa Susulan, Banyak Warga Turki Menginap di Bandara Gaziantep
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
