"Menyusul serangan kemarin, Presiden Macron dan Ibu Negara akan mengunjungi para korban dan keluarga mereka serta semua orang di Annecy yang telah berkontribusi dalam membantu dan mendukung mereka," kata pernyataan itu, seperti dikutip AFP.
Dalam serangan yang mengejutkan negara itu pada Kamis, seorang pria bersenjatakan pisau menikam empat anak prasekolah dan dua orang dewasa di taman bermain dan taman umum di kota Annecy yang biasanya tenang di tepi danau.
Anak-anak korban berusia antara 22 dan 36 bulan. Sementara motif amukan itu masih belum jelas, dengan jaksa setempat mengatakan "tidak ada motif teroris yang jelas".
Tersangka penyerang adalah seorang pengungsi Suriah, yang diidentifikasi sebagai Abdalmasih H, yang menurut para pejabat tidak berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.
Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne mengatakan, “pelaku tidak dikenal oleh dinas intelijen mana pun dan tidak memiliki riwayat masalah kejiwaan".
Sementara pihak sumber keamanan mengatakan, pelaku baru-baru ini bercerai dari warga negara Swedia dan berusia awal 30-an. Tersangka sebelumnya pernah tinggal selama 10 tahun di Swedia di mana dia diberikan status pengungsi pada April.
Dia juga mencari suaka di Swiss, Italia, dan Prancis. Permohonan Prancis ditolak Minggu lalu karena dia sudah menikmati status pengungsi di Swedia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
