WHO rekomendasikan pil Molnupiravir untuk pasien covid-19 berisiko tinggi. Foto: AFP
WHO rekomendasikan pil Molnupiravir untuk pasien covid-19 berisiko tinggi. Foto: AFP

WHO Rekomendasikan Molnupiravir untuk Pasien Covid-19 Berisiko Tinggi

Fajar Nugraha • 03 Maret 2022 16:06
Jenewa: Panel Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu 2 Maret 2022 mendukung penggunaan pil antivirus covid-19 dari Merck & Co, untuk pasien berisiko tinggi.
 
Panel ahli secara kondisional merekomendasikan pil molnupiravir, untuk pasien dengan penyakit tidak parah yang berisiko tinggi dirawat di rumah sakit. Ini ditujukan kepada seperti orang yang kekebalannya terganggu, orang yang tidak divaksinasi, orang tua dan mereka yang memiliki penyakit kronis.
 
Rekomendasi tersebut didasarkan pada data baru dari enam uji klinis yang melibatkan 4.796 pasien.

Sejak pengesahan molnupiravir di Amerika Serikat pada Desember, permintaan pil di antara pasien covid-19 telah terpukul dari kemanjuran yang relatif rendah dan potensi masalah keamanan untuk kelompok tertentu.
 
Panel WHO mengatakan pihaknya juga sedang mempersiapkan rekomendasi untuk pil antivirus saingan dari Pfizer, Paxlovid. Pil Pfizer terbukti hampir 90 persen efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian akibat covid-19, dibandingkan dengan 30 persen untuk molnupiravir.
 
Rekomendasi dari Guideline Development Group (GDG) WHO ditujukan untuk membantu dokter memberikan perawatan terbaik bagi pasien dalam situasi yang bergerak cepat seperti pandemi covid-19.
 
Panel mengatakan bahwa pasien muda dan sehat, termasuk anak-anak, dan wanita hamil atau menyusui tidak boleh diberikan molnupiravir karena risiko potensial seperti cacat pada janin yang sedang berkembang, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian pada hewan.
 
Pedoman WHO, yang diterbitkan dalam British Medical Journal mengatakan, tidak ada rekomendasi penggunaan molnupiravir yang dibuat untuk pasien dengan penyakit parah atau kritis karena tidak ada data percobaan untuk kelompok tersebut.
 
Panel juga memperbarui panduannya untuk penggunaan koktail antibodi Regeneron Pharmaceuticals Covid-19.
 
Sekarang merekomendasikan obat hanya untuk orang yang tidak terinfeksi Omicron karena data praklinis baru menunjukkan obat itu tidak efektif terhadap varian tersebut.
 
Pada bulan Januari, panel merekomendasikan penggunaan baricitinib Eli Lilly untuk pasien dengan covid-19 parah yang dikombinasikan dengan kortikosteroid, dan secara kondisional mendukung terapi antibodi GlaxoSmithKline dan Vir Biotechnology untuk pasien tidak parah dengan risiko rawat inap tertinggi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan