Ottawa: Rakyat Kanada kembali memilih Justin Trudeau sebagai perdana menteri untuk ketiga kalinya. Namun hasil ini baru penghitungan sementara yang diproyeksi televisi setempat.
Tetapi dengan jajak pendapat yang kemungkinan masih akan melaporkan hasil hingga keesokan paginya, belum jelas apakah partainya berhasil mengamankan mayoritas mutlak kursi di parlemen yang akan memungkinkannya meloloskan agendanya tanpa dukungan oposisi.
Trudeau menyerukan pemilihan cepat bulan lalu, berharap untuk menerapkan peluncuran vaksin covid-19 yang mulus. Vaksinasi akan menjadi mandat baru untuk mengarahkan keluarnya pandemi negara itu.
Tetapi kontes tersebut, setelah kampanye lima minggu kampanye yang bergelombang, tampaknya akan mengulangi pemilihan umum 2019. Saat itu anak emas politik Kanada ini kembali berkuasa, tetapi Partai Liberal yang dia pimpin kehilangan mayoritasnya di parlemen.
Lonjakan tiba-tiba dalam kasus covid-19 yang dipimpin akibat varian Delta di akhir kampanye, juga telah memperkeruh suasana. Ini terjadi setelah pencabutan sebagian besar tindakan kesehatan masyarakat musim panas ini
Trudeau mengatakan sebelumnya dia merasa "tenang" setelah memberikan suara di Montreal.
"Kami bekerja sangat keras selama kampanye ini, dan warga Kanada membuat pilihan penting," katanya kepada AFP, diapit oleh istrinya Sophie Gregoire dan anak-anak mereka.
Pada usia 49, Trudeau telah menghadapi pertarungan politik yang lebih keras dan masih keluar tanpa cedera.
Tetapi setelah enam tahun berkuasa, pemerintahannya menunjukkan tanda-tanda kelelahan, dan itu adalah perjuangan yang berat baginya untuk meyakinkan orang-orang Kanada untuk tetap pada Partai Liberalnya setelah gagal memenuhi harapan tinggi yang ditetapkan dalam kemenangan telaknya pada 2015.
Tetapi dengan jajak pendapat yang kemungkinan masih akan melaporkan hasil hingga keesokan paginya, belum jelas apakah partainya berhasil mengamankan mayoritas mutlak kursi di parlemen yang akan memungkinkannya meloloskan agendanya tanpa dukungan oposisi.
Trudeau menyerukan pemilihan cepat bulan lalu, berharap untuk menerapkan peluncuran vaksin covid-19 yang mulus. Vaksinasi akan menjadi mandat baru untuk mengarahkan keluarnya pandemi negara itu.
Tetapi kontes tersebut, setelah kampanye lima minggu kampanye yang bergelombang, tampaknya akan mengulangi pemilihan umum 2019. Saat itu anak emas politik Kanada ini kembali berkuasa, tetapi Partai Liberal yang dia pimpin kehilangan mayoritasnya di parlemen.
Lonjakan tiba-tiba dalam kasus covid-19 yang dipimpin akibat varian Delta di akhir kampanye, juga telah memperkeruh suasana. Ini terjadi setelah pencabutan sebagian besar tindakan kesehatan masyarakat musim panas ini
Trudeau mengatakan sebelumnya dia merasa "tenang" setelah memberikan suara di Montreal.
"Kami bekerja sangat keras selama kampanye ini, dan warga Kanada membuat pilihan penting," katanya kepada AFP, diapit oleh istrinya Sophie Gregoire dan anak-anak mereka.
Pada usia 49, Trudeau telah menghadapi pertarungan politik yang lebih keras dan masih keluar tanpa cedera.
Tetapi setelah enam tahun berkuasa, pemerintahannya menunjukkan tanda-tanda kelelahan, dan itu adalah perjuangan yang berat baginya untuk meyakinkan orang-orang Kanada untuk tetap pada Partai Liberalnya setelah gagal memenuhi harapan tinggi yang ditetapkan dalam kemenangan telaknya pada 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
