Oslo: Aktivis lingkungan, Greta Thunberg Kembali ditahan polisi pada Rabu, 1 Maret 2023. Greta melakukan demonstrasi untuk mendukung masyarakat adat di Oslo, Norwegia.
Thunberg dan para demonstran menuntut pemindahan 151 turbin angin dari padang rumput rusa yang digunakan oleh penggembala Sami di Norwegia tengah. Menurut mereka, transisi ke energi hijau seharusnya tidak mengorbankan hak-hak masyarakat adat.
Para demonstran memblokir akses ke beberapa gedung pemerintahan. Mereka juga mendorong Menteri Energi Terje Aasland untuk membatalkan kunjungan resmi ke Inggris.
Sebelumnya, pada 2021, Mahkamah agung Norwegia memutuskan bahwa turbin yang didirikan di dua ladang angin di Fosen, melanggar hak Sami. Namun, turbin tersebut tetap beroperasi hingga lebih dari 16 bulan kemudian.
"Kami ingin memperjelas bahwa pemerintah Norwegialah yang melakukan kejahatan nyata di sini, karena melanggar hak asasi manusia," tegas Thunberg, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 2 Maret 2023.
Thunberg dan demonstran lainnya juga sempat memblokir pintu masuk ke kementerian iklim dan lingkungan.
Para penggembala mengatakan keberadaan dan suara mesin turbin menakuti hewan mereka. Hal tersebut juga dianggap mengganggu tradisi kuno.
Untuk mengatasi permasalahan itu, Presiden parlemen Sami akan bertemu dengan menteri energi pada Kamis, 2 Maret 2023. Dia menuntut permintaan maaf dan solusi dari pemerintah.
"Kami ingin pemerintah secara jelas mengakui bahwa ada pelanggaran hak asasi manusia dan mengambil tindakan," kata Deputi Parlemen Sami, Silje Karine Mutoka.
Kementerian energi mengatakan dibutuhkan waktu satu tahun untuk membuat keputusan baru dalam kasus Fosen.
Sementara itu, para aktivis mengatakan mereka telah mengumpulkan hampir USD100.000 dalam beberapa hari terakhir untuk membantu demonstran membayar denda polisi. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Thunberg dan para demonstran menuntut pemindahan 151 turbin angin dari padang rumput rusa yang digunakan oleh penggembala Sami di Norwegia tengah. Menurut mereka, transisi ke energi hijau seharusnya tidak mengorbankan hak-hak masyarakat adat.
Para demonstran memblokir akses ke beberapa gedung pemerintahan. Mereka juga mendorong Menteri Energi Terje Aasland untuk membatalkan kunjungan resmi ke Inggris.
Sebelumnya, pada 2021, Mahkamah agung Norwegia memutuskan bahwa turbin yang didirikan di dua ladang angin di Fosen, melanggar hak Sami. Namun, turbin tersebut tetap beroperasi hingga lebih dari 16 bulan kemudian.
"Kami ingin memperjelas bahwa pemerintah Norwegialah yang melakukan kejahatan nyata di sini, karena melanggar hak asasi manusia," tegas Thunberg, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 2 Maret 2023.
Thunberg dan demonstran lainnya juga sempat memblokir pintu masuk ke kementerian iklim dan lingkungan.
Para penggembala mengatakan keberadaan dan suara mesin turbin menakuti hewan mereka. Hal tersebut juga dianggap mengganggu tradisi kuno.
Untuk mengatasi permasalahan itu, Presiden parlemen Sami akan bertemu dengan menteri energi pada Kamis, 2 Maret 2023. Dia menuntut permintaan maaf dan solusi dari pemerintah.
"Kami ingin pemerintah secara jelas mengakui bahwa ada pelanggaran hak asasi manusia dan mengambil tindakan," kata Deputi Parlemen Sami, Silje Karine Mutoka.
Kementerian energi mengatakan dibutuhkan waktu satu tahun untuk membuat keputusan baru dalam kasus Fosen.
Sementara itu, para aktivis mengatakan mereka telah mengumpulkan hampir USD100.000 dalam beberapa hari terakhir untuk membantu demonstran membayar denda polisi. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
