Ia malah mengutuk tindakan Amerika Serikat (AS) dan NATO, dan menyebutnya aksi destabilisasi. Maduro bahkan mengatakan, apa yang dilakukan AS dan sekutunya hanyalah kebohongan dan disinformasi Barat.
Baca: Menurut Joe Biden, Putin saat Ini Lebih Terisolasi dari Dunia.
Banyak orang tewas dan hampir 680 ribu lainnya meninggalkan Ukraina sejak Putin memerintahkan pasukannya ke negara itu pekan lalu.
"Presiden Putin menegaskan tujuan serangan militer itu adalah untuk melindungi penduduk sipil di wilayah separatis Donbass dan membuat Kiev mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea," kata pernyataan kantor kepresidenan Venezuela, dilansir dari AFP, Rabu, 2 Maret 2022.
"Ia juga berusaha memastikan posisi Ukraina 'netral dan non-nuklir' terhadap Rusia," sambung mereka.
Setelah panggilan itu, Maduro mengunggah di Twitter-nya dengan foto dirinya dan Putin. "Kami mendukung pemahaman dan dialog sebagai cara untuk menjaga perdamaian," tuturnya.
Venezuela, bersama dengan Kuba dan Nikaragua - semua target sanksi Amerika Serikat - adalah sekutu Amerika Latin dari Moskow.
Amerika Serikat dan lusinan negara lain tidak mengakui pemilihan kembali Maduro pada 2018, yang menurut mereka curang.
Selama wawancara pada Desember tahun lalu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov tidak akan mengesampingkan Moskow mengirim pasukan ke Venezuela atau Kuba, jika diplomasi gagal dengan Amerika Serikat atas Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
