Dikutip dari Newsweek, Minggu 5 April 2020, Macron geram karena serangan berpisau yang dilakukan satu individu itu dilakukan saat Prancis sedang berjuang menghadapi pandemi virus korona (covid-19).
Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner telah mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga korban via Twitter. Ia mengatakan kepolisian Lyon telah diperintahkan untuk menginvestigasi penusukan yang terjadi di kota Romans-sur-Isere tersebut.
Wali Kota Romans-sur-Isere, Marie-Helene Thoraval, mengonfirmasi adanya dua korban tewas dalam penusukan tersebut. Ia menyebut pelaku yang tidak diketahui identitasnya itu menyerang sejumlah orang yang sedang berbelanja makanan.
"Saya turut berduka untuk keluarga dan kerabat yang ditinggalkan," tulis Thoraval di Twitter.
Menurut laporan media lokal, tersangka diketahui sebagai pria berusia 33 tahun yang mengaku lahir di Sudan. Situs berita France Bleu melaporkan, pelaku tidak ada dalam daftar pengawasan kepolisian maupun agensi intelijen Prancis.
Saat ini Prancis sedang berada dalam status lockdown korona. Semua masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, kecuali untuk urusan mendesak seperti membeli bahan makanan atau obat-obatan.
Prancis masuk dalam daftar lima negara teratas dengan jumlah kasus tertinggi covid-19 di kancah global.
Berdasarkan data terbaru Universitas Johns Hopkins hingga Minggu petang, jumlah kasus covid-19 di Prancis telah melampaui 90 ribu dengan 7.574 kematian dan 15.574 pasien sembuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
