Padahal, Steinmeier beserta sejumlah petinggi Eropa lainnya hendak mengunjungi Ukraina pekan ini.
Dalam pernyataan kepada awak media saat berkunjung ke Polandia, Steinmeier mengatakan bahwa ia dan jajaran Eropa lain akan berkunjung ke Kiev untuk memperlihatkan solidaritas terhadap Ukraina yang masih diinvasi Rusia.
"Tapi seperti saya tidak diinginkan oleh Kiev," ucap Steinmeier, dikutip dari aljazeera, Rabu, 13 April 2022.
Surat kabar Jerman, Bild, mengutip keterangan seorang diplomat Ukraina yang mengatakan bahwa Steinmeier tidak diinginkan di Kiev saat ini karena memiliki hubungan dekat dengan Rusia di masa lalu.
Penolakan disampaikan di saat Steinmeier, mantan menteri luar negeri, menghadapi kritik di dalam dan luar negeri atas sikap yang condong mendukung Moskow. Ia telah mengakui sikapnya tersebut merupakan sebuah kesalahan.
Steinmeier dijadwalkan mengunjungi ibu kota Ukraina bersama presiden Polandia, Estonia, Latvia dan Lithuania pekan ini. Belum diketahui apakah Steinmeier akan membatalkan kunjungan, atau apakah presiden Eropa lainnya akan tetap berkunjung sesuai rencana.
"Kami semua tahu hubungan dekat Steinmeier dengan Rusia. Saat ini ia tidak diinginkan di Kiev. Kita lihat saja apa kondisinya berubah nanti," tutur seorang diplomat Ukraina yang dikutip Bild.
Menurut laporan kantor berita AFP, delegasi pemerintah Jerman sudah bertolak menuju Ukraina pada Selasa. Delegasi itu dikabarkan hendak bertemu jajaran anggota parlemen Ukraina di wilayah barat.
Sebelumnya, beberapa petinggi Eropa termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah mengunjungi Ukraina. Sejumlah kritik mempertanyakan mengenai PM Jerman Olaf Scholz tidak melakukan kunjungan serupa.
Baca: PM Inggris Jalan-jalan Bersama Presiden Ukraina di Kiev
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
