Satu sumber lainnya mengatakan kepada CNN bahwa ada alasan di balik diamnya McConnell mengenai proses pemakzulan yang didorong Partai Demokrat di level Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut sumber tersebut, McConnell benar-benar marah atas kerusuhan yang dilakukan kelompok pendukung Trump di Gedung Capitol pada 6 Januari.
"Sikap diamnya disengaja untuk membuka opsi dukungan terhadap pemakzulan," ucap sumber tersebut kepada CNN.
Sejauh ini McConnell belum menyampaikan komitmennya secara terbuka, apakah akan menolak atau mendukung pemakzulan kedua. Pada upaya pemakzulan pertama Trump pada 2019, McConnell menentang keras langkah yang dilakukan Demokrat.
Sejumlah sumber lainnya dari Republik mengatakan, jika McConnell mendukung pemakzulan, hampir dapat dipastikan bahwa 67 senator di Senat AS akan ikut mendukungnya.
"Jika Mitch mengatakan iya, maka dia (Trump) dipastikan tumbang," kata seorang senator asal Republik.
Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence telah menolak seruan Demokrat untuk menggunakan Amandemen ke-25 untuk melengserkan Trump. Ia mengatakan mekanisme tersebut tidak sebaiknya digunakan sebagai "alat hukuman" terhadap seorang presiden.
Menurut Pence, Amandemen ke-25 bisa digunakan jika seorang presiden mengalami masalah kesehatan medis atau mental sehingga tidak bisa bertugas lagi.
Usai penolakan Pence, DPR pun berencana melakukan pemungutan suara atas artikel pemakzulan kedua Trump pada Rabu, 13 Januari 2021. Sejumlah politisi Republik, termasuk Liz Cheney, secara terbuka mendukung pemakzulan.
Cheney, orang nomor tiga Republik di DPR AS, menilai peran Trump dalam kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi negara.
Menurut laporan CNN dan beberapa media, terdapat laporan bahwa jumlah politisi yang mendukung pemakzulan kedua Trump telah bertambah menjadi antara 10 hingga 20.
Baca: Sejumlah Politisi Republik Dukung Pemakzulan Kedua Trump
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
