Teriakan "God Save the King" terdengar dari tengah antrean di saat Raja Charles III dan pewaris takhtanya mengucapkan terima kasih atas perhatian mereka terhadap Ratu Elizabeth II.
"Saya sangat senang. Beliau sangat tenang dan bersahabat," kata Geraldine Potts-Ahmad, seorang sekretaris berusia 50-an tahun, usai berjabat tangan dengan sang raja.
"Beliau akan menjadi raja terbaik. Kebaikan dan kelembutan dirinya, saya seperti melihat ada Ratu di dalam diri beliau," sambungnya, seperti dikutip dari laman RFI.
Kematian Ratu Elizabeth II di usia 96 tahun pada 8 September lalu telah memicu luapan emosi di tengah masyarakat Inggris. Banyak dari mereka rela mengantre berjam-jam, bahkan melebihi satu hari penuh, di tengah temperatur dingin demi memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu.
Usai menyapa warga, Pangeran William bertolak menuju Westminster Hall dan berjaga di samping peti jenazah neneknya. Adik Pangeran William, Pangeran Harry, juga ikut berjaga dengan memakai seragam militer.
Baca: Baca: Pangeran William dan Pangeran Harry Berjaga di Samping Peti Jenazah Ratu Elizabeth II
Antrean panjang di sepanjang Sungai Thames sudah terlihat sejak Rabu lalu, ketika peti jenazah Ratu Elizabeth II disemayamkan di Westminster Hall. Prosesi persemayaman ini akan berlangsung hingga Senin besok, hari pemakaman kenegaraan sang ratu.
Sempat terjadi beberapa insiden dalam prosesi persemayaman, termasuk seorang pria yang keluar dari antrean dan berusaha mendekat ke arah peti. Petugas pun dengan sigap menangkapya.
Insiden lain terjadi di luar Westminster Hall, yaitu seorang pria yang membuka bajunya dan melakukan aksi "gangguan" terhadap beberapa orang di dalam antrean.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
