Washington: Jaringan media Fox News sepakat membayar uang damai sebesar USD 787,5 juta atau sekitar Rp11 triliun atas kasus pencemaran nama baik yang diajukan oleh perusahaan teknologi Dominion.
Sebelumnya Dominion menuduh Fox News dengan sengaja menyiarkan klaim palsu yang mengaitkan mesinnya dengan konspirasi kecurangan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020.
Hakim Eric Davis mengumumkan kesepakatan last-minute setelah 12 juri dipilih dan Pengadilan Superior Delaware bersiap untuk mendengarkan pembukaan argumen.
Justin Nelson, co-lead counsel Dominion, mengatakan penyelesaian tersebut "mewakili pembenaran dan akuntabilitas." Sementara itu, pengacara Fox mengatakan mereka "senang" telah mengakhiri perselisihan.
"Kami mengakui putusan pengadilan yang menemukan klaim palsu tentang Dominion," bunyi pernyataan Fox, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 23 April 2023.
Persidangan antara kedua pihak seharusnya dapat menguji batas hak kebebasan berbicara bagi media di Amerika. Bahkan jika media menyiarkan secara sengaja informasi yang salah.
Dengan kesepakatan tersebut, pemilik Fox News Rupert Murdoch dan pembawa berita Tucker Carlson dan Sean Hannity tidak harus memberi kesaksian.
Pada Maret 2021, Dominion menuntut Fox News senilai USD1,6 miliar atau sekitar Rp23 triliun. Dominion menuduh media itu menyiarkan klaim tidak beralasan bahwa mesinnya digunakan untuk memalsukan pemilihan yang mencurangi Trump.
Dominion berargumen bahwa Fox News menyiarkan kebohongan tersebut meskipun tahu bahwa itu tidak benar.
Sidang tersebut direncanakan menjadi salah satu kasus fitnah paling ‘penting’ yang pernah terjadi di Amerika Serikat. Kasus ini juga mengancam buruknya reputasi dan keuangan bagi media milik Murdoch. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Sebelumnya Dominion menuduh Fox News dengan sengaja menyiarkan klaim palsu yang mengaitkan mesinnya dengan konspirasi kecurangan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2020.
Hakim Eric Davis mengumumkan kesepakatan last-minute setelah 12 juri dipilih dan Pengadilan Superior Delaware bersiap untuk mendengarkan pembukaan argumen.
Justin Nelson, co-lead counsel Dominion, mengatakan penyelesaian tersebut "mewakili pembenaran dan akuntabilitas." Sementara itu, pengacara Fox mengatakan mereka "senang" telah mengakhiri perselisihan.
"Kami mengakui putusan pengadilan yang menemukan klaim palsu tentang Dominion," bunyi pernyataan Fox, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 23 April 2023.
Persidangan antara kedua pihak seharusnya dapat menguji batas hak kebebasan berbicara bagi media di Amerika. Bahkan jika media menyiarkan secara sengaja informasi yang salah.
Dengan kesepakatan tersebut, pemilik Fox News Rupert Murdoch dan pembawa berita Tucker Carlson dan Sean Hannity tidak harus memberi kesaksian.
Pada Maret 2021, Dominion menuntut Fox News senilai USD1,6 miliar atau sekitar Rp23 triliun. Dominion menuduh media itu menyiarkan klaim tidak beralasan bahwa mesinnya digunakan untuk memalsukan pemilihan yang mencurangi Trump.
Dominion berargumen bahwa Fox News menyiarkan kebohongan tersebut meskipun tahu bahwa itu tidak benar.
Sidang tersebut direncanakan menjadi salah satu kasus fitnah paling ‘penting’ yang pernah terjadi di Amerika Serikat. Kasus ini juga mengancam buruknya reputasi dan keuangan bagi media milik Murdoch. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
