Percakapan terjadi di saat India, yang tidak secara eksplisit mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, sedang berusaha memperkuat hubungan perdagangan dengan Moskow. Di waktu bersamaan, negara-negara Barat sedang memperkenalkan langkah-langkah baru untuk membatasi pendanaan perang Rusia.
"Saya melakukan panggilan telepon dengan PM Narendra Modi dan berharap kepresidenan G20 mendatang berlangsung sukses," tulis Zelensky di Twitter, dalam kutipan Channel News Asia, Selasa, 27 Desember 2022.
"Di platform inilah saya mengumumkan formula perdamaian, dan sekarang saya mengandalkan partisipasi India mengenai implementasinya," sambung dia.
Bulan lalu, Zelensky meminta G20 untuk mengadopsi formula perdamaian 10 poin Ukraina untuk mengakhiri perang.
Baca: Jokowi Serahkan Palu Kepemimpinan G20 ke Narendra Modi
Mengenai panggilan telepon ini, Kementerian Luar Negeri India belum menanggapi permintaan komentar terkait rincian panggilan telepon antara Zelensky dan PM Modi.
India merupakan pembeli terbesar kedua minyak Rusia setelah Tiongkok. Bulan ini, India membeli minyak mentah Rusia jauh di bawah batas harga USD60 yang disetujui oleh negara-negara Barat.
Menteri Luar Negeri India mengatakan bahwa sebagai konsumen minyak dan gas terbesar ketiga di dunia, di mana tingkat pendapatannya tidak tinggi, India harus menjaga kepentingannya sendiri, dan menyebut Rusia sebagai mitra tetap yang telah teruji oleh waktu.
Rusia telah mengirim India daftar berisi lebih dari 500 produk yang berpotensi diekspor. Produk ini meliputi suku cadang untuk mobil, pesawat terbang dan kereta api. Langkah ini dilakukan Rusia karena rentetan sanksi menekan kemampuan Negeri Beruang Merah untuk menjaga agar industri vital mereka tetap berjalan.
India juga telah mengirimkan Rusia daftar produk India untuk masuk ke pasar Rusia. New Delhi mengaku sedang berupaya menyeimbangkan perdagangan bilateral yang sekarang lebih condong ke Rusia.
Dalam panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin awal bulan ini, PM Modi mengulangi seruannya untuk dialog dan diplomasi demi mengakhiri konflik di Ukraina. (Mustafidhotul Ummah)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News