Menurut Biden, dirinya sudah dapat memprediksi bahwa Liz Truss mungkin terpaksa membatalkan rencana pemangkasan pajak. Ini dikarenakan proposal Liz Truss sebelumnya telah memicu guncangan di pasar finansial global.
Pernyataan terbaru Biden ini merupakan kritik tak biasa dari seorang presiden AS terhadap kebijakan domestik negara lain, dalam hal ini Inggris yang merupakan salah satu sekutu terdekat.
"Bukan saya saja yang menilai bahwa (langkah Liz Truss) tersebut adalah sebuah kesalahan," tutur Biden.
"Saya tidak setuju dengan kebijakan itu, tapi keputusan terakhir berada di tangan Britania Raya," sambungnya, dikutip dari laman CBS News.
Komentar Biden muncul beberapa pekan setelah Gedung Putih menolak untuk mengkritik rencana Liz Truss, walau Washington menekankan bahwa pihaknya terus memonitor situasi terkini secara seksama.
Kritik Biden terhadap Liz Truss disampaikan kepada awak media di sebuah toko es krim di Oregon. Ia datang ke sana tanpa pemberitahuan untuk mendukung kandidat gubernur dari Partai Demokrat, Tina Kotek.
Liz Truss menjadi sorotan setelah memecat Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng pada 14 Oktober. Pemecatan dilakukan di saat Truss baru berkuasa selama 37 hari sebagai PM Inggris.
Jeremy Hunt kemudian ditunjuk untuk menggantikan Kwarteng. Pemecatan tersebut memicu tekanan masif terhadap Liz Truss, yang disebut-sebut dapat membuatnya didepak dari posisi PM Inggris dalam hitungan pekan atau bulan.
Baca: 'Singkirkan' Kwarteng, PM Inggris Tunjuk Jeremy Hunt sebagai Menkeu
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
